"Hello" sapanya pendek,Â
"Eh, uh, hello" jawabku agak grogi.
"Do you speak English?" tanyanya lagi. Kali ini sambil tersenyum.Â
Aku terdiam sejenak.
"Mmm, yes, a little beat. But I...But I...prefer to speak Bahasa, mister, yes mister  !" seruku terbata bata.
Tentu saja aku berkata demikian. Karena kemampuan bahasa Inggris ku yang pas-pasan ini.
"Baiklah kalau begitu..." ujarnya sambil tersenyum lebar.
Wah, ternyata bule satu ini bisa berbahasa Indonesia. Syukurlah hehe... gumamku dalam hati.
"Maaf, Â anda siapa ya? tanyaku pelan.
Diam sesaat. Dia tampak menatap sekitar. Memandangi kabut yang mulai menipis.
"Perkenalkan, nama saya Sigmund. Sigmund Freud" ucapnya dengan aksen Eropa yang kental.