Mohon tunggu...
nash
nash Mohon Tunggu... Lainnya - jobseeker

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

5 Menu Sarapan yang Bikin Asam Lambung Naik, Apa Saja?

13 Oktober 2024   13:20 Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:24 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menu sarapan/Freepik

Asam lambung menjadi masalah kesehatan yang dialami banyak orang. Penyebabnya pun beragam. Selain faktor stres dan cemas, kebiasaan pola makan seperti makan terburu-buru, tidur telentang setelah makan, hingga berlebihan mengonsumsi makanan cepat saji, bisa memengaruhi terjadinya asam lambung. 

Asam lambung atau dikenal juga dengan penyakit gastroesophageal reflux (GERD) terjadi ketika otot di bagian bawah kerongkongan (otot LES) melemah. Normalnya, otot ini berfungsi untuk berkontraksi dan menutup saluran menuju kerongkongan setelah makanan masuk ke lambung. Namun, jika otot tersebut melemah, kerongkongan tetap terbuka, sehingga asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.

Mengutip dari laman Verrywell Health, ada sejumlah gejala umum yang dirasakan oleh penderita asam lambung atau GERD. Di antaranya adalah:

- Refluks asam: Sensasi terbakar di dada atau perut, serta rasa asam di bagian belakang tenggorokan akibat katup lambung yang tidak menutup sempurna sehingga isi lambung naik kembali ke mulut.

  

- Nyeri dada atau perut: Nyeri dimulai di belakang tulang dada dan dapat menyebar ke tenggorokan atau punggung. Juga bisa terasa di perut bagian atas atau tengah, sering muncul setelah makan dan berlangsung beberapa menit hingga jam. Harus diwaspadai karena nyeri ini bisa mirip dengan serangan jantung.

- Suara serak: Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat menyebabkan suara serak atau sakit tenggorokan, terutama di pagi hari.

- Kesulitan menelan: Makanan terasa tersangkut di tenggorokan, dengan sensasi tekanan atau terbakar di dada setelah makan. Bisa menandakan kondisi serius seperti esofagitis atau kanker esofagus.

- Batuk kering terus-menerus: Batuk terjadi ketika asam lambung naik dan masuk ke saluran napas, menyebabkan iritasi pada tenggorokan.

- Bau mulut: Asam lambung yang naik ke tenggorokan dan mulut bisa menyebabkan bau tidak sedap.

- Mengi: Sulit bernapas dan muncul suara siulan saat bernapas akibat refluks asam.

- Mual atau muntah: GERD dapat menyebabkan mual dan muntah, yang dapat merusak gigi karena paparan asam lambung.

- Kesulitan tidur: Gejala GERD dapat mengganggu tidur jika refluks asam terjadi saat berbaring.

Ada banyak pemicu kambuhnya penyakit asam lambung yang dialami oleh seseorang. Salah satunya dipicu karena menu sarapan yang tidak sesuai. Berikut ini dirangkum dari laman Times of India, menu sarapan yang memicu keasaman dan harus dihindari oleh penderita asam lambung atau GERD.

  1. Roti panggang selai kacang

Karena kacang tanah mengandung banyak lemak, kacang tanah membuat LES menjadi malas. Jika makan selai kacang dengan roti panggang setiap pagi, kamu akan mengonsumsi banyak lemak jenuh yang menyebabkan keasaman dan mulas. 

Selai almond adalah pengganti yang baik untuk selai kacang jika kamu menginginkan sesuatu yang rendah lemak yang akan menyelamatkanmu dari keasaman di pagi hari.

  1. Telur Orak-arik

Meski rasanya melezatkan, sarapan dengan telur orak-arik justru memicu asam lambung kambuh.

Telur berada di urutan teratas dalam daftar makanan yang paling banyak menyebabkan alergi. Ini berarti bahwa banyak orang dapat alergi terhadap telur, sehingga menyebabkan keasaman sebagai efek sampingnya. 

Bagi orang-orang dengan masalah lambung yang parah, dianjurkan untuk tetap mengonsumsi putih telur dan menghindari kuning telur.

  1. Tomat

Menambahkan tomat ke dalam menu sarapan dapat menyebabkan refluks asam karena sifatnya yang sangat asam. Keasaman tomat meningkat terutama jika dikonsumsi saat perut kosong. 

Jadi, meskipun tomat sangat sehat, sebaiknya hindari mengonsumsinya saat sarapan.

  1. Hot Dog

Hot dog merupakan pilihan sarapan yang populer terutama karena mudah untuk dibawa bepergian. Namun, tahukah kamu bahwa hot dog merupakan salah satu penyebab utama keasaman? 

Hot dog mengandung sosis, yang sulit dicerna dan dapat memperlambat metabolisme, menyebabkan refluks asam dengan meningkatkan produksi asam di lambung saat sfingter esofagus bagian bawah (LES) mengendur.

  1. Roti dan Selai

Roti dengan selai adalah salah satu sarapan favorit di berbagai negara. Namun, dengan pH 5,5, jeli dan selai termasuk dalam makanan terburuk untuk refluks asam. Selain itu, selai mengandung banyak gula dan biasanya disajikan dengan roti putih yang minim nutrisi, menjadikannya pilihan sarapan yang kurang baik. 

Sebaliknya, coba gunakan buah yang bersifat alkali seperti stroberi atau pisang untuk isi.

Lantas, menu sarapan seperti apa yang aman dikonsumsi oleh penderita asam lambung?

Mengutip dari laman Verrywell Health berikut lima di antaranya:

  1. Oatmeal

Oatmeal tidak hanya menyehatkan jantung tetapi juga menyerap asam lambung, menjadikannya pilihan tepat untuk mengelola gejala GERD.

Kamu bisa mengkreasikan olahan oatmeal dengan rasa tropis seperti pepaya , yang mengandung enzim yang disebut papain yang telah disebut-sebut sebagai pengobatan alami untuk sakit maag.

Padukan dengan pisang (makanan lain yang ramah terhadap GERD) untuk rasa ekstra dan tutup makanan dengan sepotong roti panggang.

  1. Sereal

Salah satu kunci untuk mengelola GERD adalah makan makanan kecil, sehingga kamu dapat menghindari tekanan pada  sfingter esofagus bagian bawah. Semangkuk kecil sereal adalah cara yang baik untuk mengelolanya di pagi hari.

Menggunakan susu almond sebagai pengganti susu sapi memungkinkan kamu menikmati rasa kacang tanpa memperparah gejala refluks asam. Untuk menambah rasa manis dan protein, campurkan beberapa kismis dan kacang cincang kesukaanmu.

  1. Telur Rebus

Ada beberapa data yang saling bertentangan tentang apakah telur dapat memicu gejala GERD atau tidak. Hal ini sebagian besar bergantung pada masing-masing individu, bagaimana telur disiapkan, dan jumlah yang dimakan.

Hindari telur yang digoreng dengan mentega atau minyak. Telur rebus , telur setengah matang, telur rebus, atau telur panggang adalah pilihan yang lebih baik. Lengkapi telur dengan secangkir teh jahe, yang mendukung pencernaan yang sehat, dan granola bar rendah gula untuk serat yang sehat.

  1. Smoothie

Smoothie adalah cara sempurna untuk mendapatkan nutrisi dan ledakan rasa tanpa risiko refluks asam.

Mulailah dengan pisang dan buah beku pilihan. Stroberi, persik, dan buah non-jeruk lainnya biasanya dapat ditoleransi dengan baik. Sesendok selai kacang tanpa pemanis menyediakan banyak protein, sementara susu almond atau oat memberikan sentuhan krim yang pas. Kamu juga dapat meningkatkan nutrisi dengan menambahkan sayuran hijau.

  1. Buah dan Yoghurt

Meskipun produk olahan susu berlemak tinggi sering memicu refluks, banyak penderita GERD dapat mentoleransi yogurt rendah lemak dan tanpa lemak. 

Ada juga sejumlah yogurt non-susu yang dapat dipilih, termasuk yogurt kelapa dan susu almond. Taburi dengan buah rendah asam seperti buah persik atau potongan apel dan granola untuk mengawali hari Anda dengan manis.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun