"Lo juga jomblo!" Nisa membalas.
"Sesama jomblo jangan saling menghina." Gerutu Fikar.
"Siapa yang mulai duluan?"
"Elo, Dek!" Jawab Fikar menunjuk dengan garpunya.
"Makanya cari istri dong Kang biar nggak 'jomblo'." Nisa mendengkus kesal.
"Plis deh, jangan bahas itu lagi! Kita pernah bahas ini sebelumnya." Terang Fikar.
"Gue malu Kang sama teman gue yang tadi. Dikira lo itu pacar gue." Luah Nisa.
Mendengar perkataan Nisa barusan, Fikar malah tertawa. "Terus lo bilang apa?"
"Gue bilang, kalau lo itu kakak kandung gue." Gumam Nisa.
"Ooh..." Fikar meminum teh hangatnya. Maklum malam ini agak dingin di luar. Mendung agaknya.
Nisa semakin mengetatkan jaket merahnya. "Kenapa ya Tuhan menciptakan kakak laki-laki seganteng lo?"