Lebih lanjut, Fajri  menguraikan proses pengembangan kurikulum secara lengkap. Proses pengembangan kurikulum sendiri dimulai dari perencanaan dan berakhir pada evaluasi. Sebagai sebuah proses, berarti dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum mencakup berbagai tahapan yang wajib dilaksanakan seperti yang telah dipaparkan dari Hasan .
Menurut beliau proses pengembangan atau prosedur pengembangan kurikulum terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Perencanaan kurikulum bermula dengan merumuskan dan mengembangkan ide menjadi suatu program. Ide yang termuat pada perencanaan dapat bersumber dari kebutuhan stakeholders, perencanaan visi, hasil evaluasi kurikulum, pandangan pakar ilmu, perkembangan era globalisasi, atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan ide tersebut kemudian dikembangkan rancangan program berbentuk dokumen dalam format silabus. Pengembangan rancangan tersebut kemudian dilanjutkan kembali pada bentuk RPP yangsekarang kita sebut dengan Modul Ajar yang sedang dilaksanakan. Rencana ini memuat tahapan pembelajaran yang hendak diterapkan kepada siswa. Kemudian seusai rencana tersebut diaplikasikan, baru selanjutnya dievaluasi hingga mengetahui tingkat efektifitasnya. Hasil evaluasi tersebut menjadi pedoman dalam menyempurnakan kurikulum selanjutnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut secara umum proses pengembangan kurikulum mencakup dari perencanaan, implementasi, serta evaluasi. Selain itu, terdapat tahap pengembangan kurikulum apabila ditinjau dari tingkatannya.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional
Mendiskusikan pendidikan secara formal, informal, dan non-formal. Pengembangan di tingkat ini mampu diamati secara horizontal dan vertikal. Pengembangan kurikulum pendidikan secara horizontal, yakni dapat dilihat pada tingkatan sederajat, misalnya SD atau MI, serta program paket A. Sedang pengembangan kurikulum pendidikan secara vertikal, dilaksanakan berdasarkan tingkatan pendidikan, yakni pada jenjang terendah hingga jenjang tertinggi.Â
Pengembangan Kurikulum Tingkat Institusi
Memiliki berbagai aktivitas. Pertama, mendiskusikan tujuan yang hendak diraih sekolah. Kedua, menata Standar Kompetensi Kelulusan (SKL). Ketiga, penetapan isi kurikulum secara keseluruhan. Lebih lanjut, SKL memuat rumusan kompetensi keterampilan, pengetahuan, serta sikap yang wajib diterapkan peserta didik seusai mereka mengikuti pembelajaran. Perumusan SKL disesuaikan berdasarkan jenis dan tingkatannya. SKL mengindikasikan harapan masyarakat, orang tua, pejabat pemerintah, serta pihak swasta terkait dunia pendidikan. Selain itu, SKL juga dijadikan sebagai harapan bagi dunia kerja juga jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Mata Pelajaran
Bentuk pengembangan kurikulum di tingkat mata pelajaran dikenal sebagai silabus, yang merupakan dokumen yang mencakup aktivitas pembelajaran, alokasi waktu, bentuk evaluasi, indikator pencapaian, kompetensi dasar, kompetensi inti, serta materi yang disusun pada masa peralihan semester.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Pembelajaran di Kelas
Pengembangan kurikulum pada tingkat ini dilaksanakan pada bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pendidikan) yang disusun oleh setiap guru atau tenaga pendidik. RPP meliputi sumber belajar yang akan diterapkan guru saat menyampaikan materi pembelajaran.