Kurikulum memperoleh dampak dari perguruan tinggi sekaligus segi IPTEK serta pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan juga persiapan pendidik pada perguruan tinggi. IPTEK berkontribusi kepada isi kurikulum serta proses pembelajaran. Melalui perkembangan IPTEK, maka isi materi ajar yang terdapat dalam kurikulum juga akan berkembang. Perkembangan IPTEK juga menunjang pengembangan kurikulum terhadap alat dan media pendidikan atau pembelajaran.
Masyarakat
Sekolah adalah unit dari masyarakat yang menyiapkan anak dalam hidup bermasyarakat. Pendidikan dalam lingkungan sekolah tentu dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Isi kurikulum hendaknya menjawab tuntutan dan kebutuhan yang timbul atau tumbuh dalam lingkungan masyarakat.
Sistem Nilai
Sistem nilai tumbuh terhadap lingkungan masyarakat. Sistem nilai sendiri dapat berarti agama, budaya, moral, nilai politis, serta sosial. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat mempunyai tanggung jawab mempertahankan sistem nilai yang diterapkan pada lingkungan masyarakat. Sistem nilai tersebut yang nantinya akan diintegrasikan pada kurikulum. Masalah yang dihadapi saat mempertahankan sistem nilai dalam masyarakat adalah keberagaman masyarakat, sehingga masyarakat memiliki nilai yang berbeda-beda.
Selain berbagai faktor tersebut, terdapat pula hambatan dalam pengembangan kurikulum yang ditemukan pada tenaga pendidik. Tenaga pendidik yang seharusnya menjadi kontributor pelaksana terhadap pengembangan kurikulum bersifat kurang efektif. Fenomena ini terjadi akibat kurangnya waktu dan kesesuaian pendapat antara pihak-pihak yang terlibat. Kamarga (2004: 33) juga menyebutkan bahwa peran sekolah dalam pengembangan kurikulum sangat besar, hal ini dikarenakan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu kurikulum bergantung pada aspek implementasi yang merupakan tugas sekolah secara penuh, salah satunya adalah melalui peranan gurunya.
KESIMPULAN
Pengembangan kurikulum adalah proses yang kompleks dan memerlukan dasar prinsip-prinsip yang kuat untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip seperti relevansi, kontinuitas, fleksibilitas, efisiensi, keseimbangan, keterpaduan, dan akuntabilitas sangat penting dalam memastikan bahwa kurikulum mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan peserta didik, perkembangan teknologi, serta tuntutan masyarakat dan dunia kerja. Selain itu, prosedur pengembangan kurikulum harus dilakukan secara sistematis, mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi kurikulum, untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dalam sistem pendidikan. Pada akhirnya, pengembangan kurikulum tidak hanya bertujuan untuk merespons perubahan kebijakan, tetapi juga harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan relevansi dengan kebutuhan nyata di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, W. (2020). Organisasi dan Desain Pengembangan Kurikulum. Islamika, 2(2), 208–226. https://doi.org/10.36088/islamika.v2i2.711
Ayudia, Inge, et al. "Pengembangan Kurikulum." (Deli Serdang: PT. Mifandi Mandiri Digital, 2023.