Mohon tunggu...
Winda Sasmito
Winda Sasmito Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat sastra

Karena Menulis adalah Menenangkan Hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sendal Jepit

17 Februari 2022   17:07 Diperbarui: 17 Februari 2022   17:19 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sendal jepit/canva

"Jangan lincah-lincah ya, nanti sendalnya gak kuat." Ucapnya sambil cepat-cepat mengajakku masuk ke ruang boarding.

Ah, bahagia sekali rasanya tidak percuma sendal ini putus, karena aku bisa melihat bagaimana suamiku tanggap membantu isterinya. 

Aku hanya senyum-senyum sendiri. Ini sebenarnya bukan pertama kali juga aku ada masalah dengan sendal. Teringat kejadian saat masih kuliah. Entah bagaimana caraku berjalan, tiba-tiba sendal jepitku lepas dan jatuh ke dalam got samping pintu masuk area kampus. Antara bingung dan malu tapi rasanya aku tidak bisa berbuat apa-apa.

"Milea, kok bisa?" Respon Cika, sahabatku yang berjalan di samping.

"Gak ngerti." Jawabku sambil nyengir. Antara pengen nangis tapi juga pengen ketawa melihat sebelah sendalku sudah nyebur got.

"Hahaha...asli kamu kocak banget, bisa-bisanya itu sendal bisa lepas." Tiba-tiba Cika tertawa terbahak-bahak.

Orang-orang yang kebetulan melintas ikut melirikku.

"Ssssstttt, jangan kenceng-kenceng ketawanya. Malu." Aku mencubit tangannya Cika.

"Aww...sakit, sakit. Hehehe iya iya." Jawabnya masih ketawa.

"Kamu langsung ke kampus aja, aku pergi dulu." Aku langsung lari tanpa menunggu persetujuan Cika. Tujuanku satu, balik kosn mengambil sepatu. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun