Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Persahabatan Toxic dan Kebun Gandum

18 April 2022   04:35 Diperbarui: 15 Maret 2023   20:41 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kawan, kuharap engkau mendapatkan pelajaran mengenai hukuman yang akan diterima jika engkau terus berkawan dengan mereka dan mencuri gandum atau makanan lainnya dari manusia."

"Merpati Putih, engkau jangan khawatir. Lain kali saya akan melakukan aksi tersebut dengan lebih berhati-hati agar tidak tertangkap oleh petani tersebut."

"Kawan, apakah engkau tidak melihat dengan matamu sendiri kalau Burung Gagak yang tertangkap mengalami nasib yang mengenaskan?"

"Ya, saya melihatnya sendiri dengan mataku. Makanya kami akan lebih berhati-hati dan pergi pada dini hari."

"Saya harap engkau tidak melakukannya lagi meskipun kalian lebih berhati-hati dan pergi di saat dini hari. Saya tidak ingin kalian mengalami kematian yang mengenaskan."

Setelah diberi nasihat secara logis tiga kali tetap saja Merpati Hitam masih tidak memperdulikan bahaya itu. Dan dia lalu meninggalkan sahabatnya untuk pergi tidur.

Esoknya, setelah mereka bangun pada dini hari, benar saja kekhawatiran Merpati Putih terjadi. Merpati Hitam siap-siap pergi ke pohon di mana para burung Gagak tinggal.

Merpati Putih mencoba untuk mencegah Merpati Hitam, satu-satunya kawan yang dia miliki agar tidak pergi.

"Kuharap engkau tidak pergi, karena mencuri adalah tidak baik dan engkau mungkin akan tertangkap dan mengalami hal buruk yang serupa dengan burung Gagak yang tertangkap kemarin sore."

Tetapi Merpati Hitam sangat sombong dan tidak mau mendengar nasehat dari Merpati Putih.

"Jangan khawatir, saya akan makan sepuasnya. Engkau dapat melihatnya sendiri. Saya adalah seekor merpati yang cekatan dalam hal terbang melaju ke atas”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun