Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Persahabatan Toxic dan Kebun Gandum

18 April 2022   04:35 Diperbarui: 15 Maret 2023   20:41 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segera terbang lah Merpati Hitam ke pohon para burung Gagak yang sudah menunggunya. Mereka mengatur strategi dan pergi bersama-sama menuju kebun yang sama.

Merpati Putih mencoba mengikuti mereka dari belakang.

Sebelum menjelang pagi, sang petani sudah menyusun rencana agar berpura-pura tidak ada di kebun. Dia sudah merancang dan menyiapkan perangkap dengan jaring yang lebih besar. Jaring itu akan dilempar secara sembunyi ketika gandumnya sedang dimakan oleh para burung yang mencuri.

Tibalah Merpati Hitam dan kawanan burung Gagak saat hari menjelang pagi. Mereka tidak melihat sang petani dan menganggap dia masih tertidur pulas.

Mereka lalu turun dan menyelinap untuk mencuri dan makan gandum sebanyak mungkin dengan terburu-buru.

Begitu petani itu mendengar mereka makan, dia perlahan keluar dengan jaring besarnya dan mengendap-endap agar tidak ada suara.

Dilepaskanlah jaring besar tersebut begitu dia mendekati mereka. Dan dia berhasil menangkap semua kawanan burung termasuk Merpati Hitam.

Mereka sangat terkejut dan mencoba sekuat tenaga untuk lolos. Namun apa daya karena jaring itu sangat besar dan kokoh menutupi semua ruangan tanpa celah.

Mereka berteriak-teriak, sebagian menangis meratapi nasib. Ada penyesalan  mendalam karena sudah menganggap remeh sang petani. Tidak terkecuali bagi Merpati Hitam apalagi setelah dinasehati sahabatnya sendiri.

Kini sang petani dapat berbuat apa saja terhadap mereka. Seperti kemarin, petani itu memukul, memenggal kepala mereka satu persatu dan melemparkan ke arah anjing agar dapat dimangsa.

Merpati Putih melihat semua itu dari atas pohon dekat kebun sang petani. Dia sangat sedih melihat sahabatnya dan terhadap kawanan burung Gagak yang tertangkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun