Mohon tunggu...
Willem Nugroho
Willem Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang belajar menulis.

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biarkan Sungai Bercerita

30 Juni 2021   13:59 Diperbarui: 30 Juni 2021   17:44 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Emak dan Abah  duduk bersama disebuah dipan tua usang dikamar ukuran 3 x 3. Itu kamar mereka.

"Tobari sudah berumur 12 tahun. Apa menurut Abah belum cukup? Dia sudah dewasa sekarang." Ujar Emak.

"Hmm... baiklah Mak, Abah mengikuti saja, berarti sesuai dengan kesepakan kita dulu yaa?" Abah tersenyum tipis seakan meminta persetujuan.

" Baik, Bah " Jawab Emak singat, sambil mengakat jari kelingking.

"Kita sepakat" Tegas Abah, sembari juga mengakat jari kelingking dan menyatukanya dengan Emak.

**

Kembali ke pagi itu.

"Harapan apa itu, Bah? Jawab Tobari dengan penuh perhatiaan.

"Coba tolong ucapkan namamu dengan lengkap, Rii". ujar Abah

"TOBARI MAHAMERU YUDISTSHIKHAN". Jawab Tobari dengan lantang".

"Apa kau pernah bertanya apa arti namamu itu?" Abah mengakat alisnya tanda penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun