Fleksibilitas Guru BK Guru BK mampu menyesuaikan metode konseling dengan kebutuhan individu siswa. Misalnya, siswa dengan masalah kecemasan diberikan konseling berbasis teknik relaksasi, sedangkan siswa dengan masalah akademik menerima panduan belajar yang lebih terstruktur (Sugiyono, 2021).
Efektivitas Pendekatan Kombinasi Pendekatan kombinasi humanis dan adaptif memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kualitas layanan BK. Sebanyak 78% siswa merasa pendekatan ini membantu mereka memahami dan mengatasi masalah mereka secara lebih efektif (Rahmawati, 2021).
Kendala Implementasi Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan waktu dan sumber daya. Guru BK merasa kesulitan untuk melayani semua siswa secara individual, terutama di sekolah dengan jumlah siswa yang besar. Selain itu, belum semua guru BK mendapatkan pelatihan khusus untuk menerapkan pendekatan ini (Yin, 2020).
Â
Pembahasan
Implementasi Pendekatan Humanis
Pendekatan humanis dalam layanan BK berfokus pada hubungan empatik antara konselor dan siswa. Dalam penelitian ini, pendekatan ini terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi diri siswa. Carl Rogers (2021) menyatakan bahwa empati, keaslian, dan penghargaan positif tanpa syarat adalah elemen kunci dalam pendekatan ini. Guru BK di SMA Al Ahmad Krian menggunakan teknik mendengarkan aktif untuk memahami masalah siswa secara mendalam, yang mendorong siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk berpartisipasi dalam sesi konseling.
Namun, implementasi pendekatan humanis membutuhkan keterampilan interpersonal yang tinggi dan waktu yang cukup untuk membangun hubungan dengan setiap siswa. Kendala ini dapat diatasi melalui pelatihan profesional bagi guru BK, seperti yang disarankan oleh Creswell (2021), yang menekankan pentingnya pengembangan kapasitas konselor untuk meningkatkan efektivitas layanan.
Â
Implementasi Pendekatan Adaptif
Pendekatan adaptif menekankan fleksibilitas dalam metode konseling untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa. Guru BK di SMA Al Ahmad Krian menyesuaikan strategi mereka berdasarkan masalah yang dihadapi siswa, mulai dari masalah emosional hingga akademik. Teori Vygotsky (2020) tentang zone of proximal development mendukung pentingnya adaptasi ini, yang memungkinkan konselor memberikan bantuan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.