Manajemen layanan bimbingan konseling (BK) yang humanis dan adaptif menjadi landasan penting dalam mendukung perkembangan siswa di era modern. Penelitian ini bertujuan menggali pendekatan yang diterapkan di SMA Al Ahmad Krian melalui wawancara dengan guru BK, Bapak Dedi Sulaiman, S.Sos., M.Sosio. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan humanis yang menekankan empati dan pemahaman siswa secara holistik, serta adaptasi terhadap dinamika sosial, menjadi strategi utama dalam layanan BK. Artikel ini memberikan wawasan mengenai pelaksanaan layanan BK yang relevan dengan kebutuhan siswa.
Kata Kunci: bimbingan konseling, pendekatan humanis, pendekatan adaptif, manajemen layanan
Â
PENDAHULUAN
Manajemen layanan bimbingan konseling (BK) di sekolah menjadi komponen penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan siswa, baik secara akademik maupun psikososial. Dalam era modern yang ditandai dengan percepatan teknologi dan perubahan sosial, pendekatan humanis dalam layanan BK memberikan landasan yang kuat untuk menjawab tantangan yang dihadapi siswa. Pendekatan ini berfokus pada pengakuan terhadap kebutuhan individu siswa, termasuk aspek emosional, sosial, dan psikologis (Gysbers & Henderson, 2020).
Layanan BK di sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter siswa, membantu mereka mengatasi tekanan, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan hidup. Hal ini sesuai dengan pendapat Rogers (2021), yang menegaskan bahwa pendekatan humanis menempatkan individu sebagai pusat dari proses konseling, dengan menekankan empati, penerimaan tanpa syarat, dan autentisitas konselor. Di Indonesia, layanan BK menghadapi tantangan unik, seperti keragaman budaya, tekanan akademik yang tinggi, serta keterbatasan sumber daya dalam pelaksanaannya (Suryani, 2022).
SMA Al Ahmad Krian sebagai salah satu institusi pendidikan di tingkat menengah mengimplementasikan layanan BK dengan pendekatan humanis yang adaptif. Pendekatan ini memungkinkan guru BK untuk lebih memahami kebutuhan siswa secara menyeluruh dan memberikan layanan yang sesuai dengan dinamika sosial dan budaya lokal (Rahmawati, 2021). Pendekatan adaptif juga menjadi penting mengingat perubahan yang cepat dalam pola interaksi sosial siswa, terutama dengan adanya pengaruh teknologi digital dan media sosial (Santrock, 2020).
Dalam penelitian sebelumnya, manajemen layanan BK yang berbasis pendekatan humanis terbukti mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan menurunkan tingkat stres akademik (Sugiyono, 2021). Selain itu, layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dapat membantu menciptakan suasana sekolah yang inklusif dan mendukung keberagaman (Setiawan, 2023). Hal ini menjadi landasan penting bagi SMA Al Ahmad Krian dalam mengembangkan program BK yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan siswa saat ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan pendekatan humanis dan adaptif dalam manajemen layanan BK di SMA Al Ahmad Krian. Fokus penelitian meliputi strategi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi layanan BK yang dilakukan oleh guru BK. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan praktis dan teoritis untuk pengembangan layanan BK di sekolah-sekolah lain, khususnya dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Layanan BK yang efektif membutuhkan integrasi antara teori dan praktik yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sebagai contoh, pendekatan humanis yang dirancang secara komprehensif dapat membantu siswa mengembangkan potensi mereka secara optimal, baik dalam aspek akademik maupun sosial-emosional (Johnson, 2020). Di sisi lain, adaptasi terhadap dinamika sosial seperti penggunaan teknologi dalam layanan BK juga menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan (Henderson, 2020). Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana pendekatan humanis dan adaptif dapat diterapkan secara efektif dalam manajemen layanan BK di sekolah menengah.
METODE PENELITIAN