Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Adanya Partikel Mikro-plastik dalam Garam dan Ikan Pertanda Kiamat Pangan Dimulai dari Lautan

27 November 2019   08:39 Diperbarui: 27 November 2019   20:02 1967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidakkah pembaca sedih melihat singa laut yang menderita karena dicekik sampah plastik ini? Sumber: earthporn.com

BOYAN SLAT, BOS ROBOT PEMBERSIH SAMPAH DUNIA

Satu renungan untuk menutup tulisan ini: saat kita masih sibuk bertikai soal status halal atau haram sebongkah roti, soal pakaian yang mengundang birahi, soal keimanan orang lain yang mungkin berakhir di neraka, atau soal cadar dan celana cingkrang, dan menuduh negara-negara Barat menciptakan "Pemanasan Global; mereka, orang-orang Barat yang kita anggap kafir dan bahkan Ateis dan Agnostik calon penghuni neraka itu melakukan berbagai upaya menyelamatkan lautan dari sampah plastik. 

Saat kita sibuk bertikai soal status halal atau haram bermain catur atau game jenis lain, lelaki muda bernama Boyan Slat menjadi CEO sebuah perusahaan teknologi dan membangun banyak robot bernama "Interceptor 001" untuk membersihkan sungai dan lautan dari sampah plastik. 

Satu mesin ia kirim ke Jakarta untuk membersihkan Kali Cengkareng Drain, Jakarta barat. Robot ini juga membersihkan sungai di Malaysia dan Vietnam.

Boyan Slat dan team-nya The Ocean Cleanup beranggapan bahwa ada dua cara membersihkan bumi dari polusi sampah plastik, yaitu dengan membersihkan lautan dan menutup keran yang membawa sampah ke lautan yaitu sungai-sungai. 

Ia menggunakan istilah closing the tap atau menutup keran adalah sebagai upaya mencegah sampah dari sungai-sungai mengalir ke lautan. Karenanya diperlukan upaya untuk mengumpulkan sampah di sungai-sungai dengan sebuah robot yang menelan sampah-sampah sebelum dikumpulkan, dan diolah di tempat daur ulang sampah. 

Robot Interceptor 001 ini memiliki kemampuan mengumpulkan hingga 100 ton sampah sehari, dan bisa mengimbangi tingginya sampah Jakarta yang mencapai 7.700 ton per hari. Robot ini bekerja secara otomatis dan digerakkan oleh energi matahari sehingga tidak menghasilkan polusi baik polusi udara maupun suara.

Pemuda Belanda ini bertekad membersihkan 1.000 sungai paling tercemar di bumi dalam waktu 5 tahun saja (2019-2025). Boyan Slat membawa robotnya ke Indonesia karena pemuda itu tahu bahwa Indonesia merupakan negara penghasil sampah nomor 2 terbanyak di dunia. 

Lihat kan, membersihkan sampah nggak bisa menggunakan doa, tapi pakai karya, kerja dan upaya cerdas. 

Sang Pencipta pastilah mengurus Boyan Slat dan memberinya ilmu pengetahuan sebagai penolong. Terberkatilah Boyan Slat dan siapapun yang berjuang membersihkan bumi dari sampah plastik. Kita memuja Sang Pencipta dengan doa-doa dari mulut kita, dengan ceramah kita, tapi Boyan Slat memujaNya dengan membersihkan bumi titipanNya.

Boyan Slat bilang robot yang dibuat perusahaanya memang sangat mahal, terlebih jika misinya adalah membersihkan 1.000 sungai paling tercemar di bumi dalam kurun waktu 5 tahun saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun