Akhirnya sampah plastik yang dibuang manusia sampai juga kepada tubuh manusia. Ini hukum sebab akibat yang tak terbantahkan.Â
Semakin panjang rantai makanan di lautan, maka jumlah kandungan mikro-plastik dalam ikan pun semakin besar. Sehingga kandungan mikro-plastik yang masuk ke tubuh manusia juga akan semakin besar.
Tantangan kita soal makanan bukan lagi soal sehat apa enggak, organik apa enggak, halal apa haram atau hasil curian atau hasil memasak sendiri. Tapi kini soal apakah misalnya ikan, udang, cumi, tuna, mackerel, gurita hingga kerang yang kita makan mengandung mikro-plastik atau enggak?Â
Pada Desember 2018 silam, peneliti Oseanografi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memaparkan bahwa ditemukan 10-20 partikel mikro-plastik dalam satu kilogram garam.Â
Partikel mikro-plastik juga ditemukan pada ikan teri yang mencapai 0,25-1,5 partikel dalam setiap satu gram ikan teri tersebut. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan mikro-plastik di Indonesia nggak jauh beda dengan temuan di Samudera Hindia, di mana terdapat 30-90 partikel mikro-plastik dalam satu liter air.Â
Wah, sangat mengerikan dan berbahaya, bukan? Bisa jadi dunia berakhir bukan karena perang akhir zaman, melainkan karena setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi mengandung mikro plastik yang membahayakan kesehatan.
Dalam sebuah penelitian juga ditemukan bahwa mikro-plastik bisa masuk ke saluran peredaran darah kerang! WOW! Kalau dalam ikan nih, ternyata ikan di seluruh dunia sudah mengandung 25% mikro-plastik dalam tubuhnya.
Dalam penemuan Dr. Chelsea Rochman misalnya ikan silverside dari perairan indonesia malah ditemukan serpihan kain alias mikro-plastik yang berasal dari serat kain (mungkin pakaian atau apa berbahan nilon dan polyester).Â
Terlebih hampir semua pakaian zaman modern ini berasal dari serta sintetis yang mengandung plastik, yang setiap kali dicuci mengeluarkan sekitar 2.000 serat plastik yang luruh terbawa air. Kata peneliti itu, hampir seluruh orang memakan ikan tersebut pula.Â
Karena ukurannya sangat kecil dan tidak bisa dilihat oleh mata telanjang, mikro-plastik ini dapat ditelan hewan-hewan seperti udang, cumi, ikan, atau organisme lain yang akhirnya sampai juga kepada manusia sebagai puncak rantai makanan.Â
Berbagai penelitian menyatakan bahwa mikro-plastik telah ditemukan dalam kotoran manusia, yang diduga berasal dari garam dan seafood. Sementara itu, efek mikro-plastik bagi kesehatan tubuh manusia masih dipelajari ilmuwan.