a. Pendidikan sebagai Sarana Kesadaran Kritis
Perlawanan terhadap dominasi dalam pendidikan dapat dimulai dengan membangun kesadaran kritis di kalangan siswa dan guru. Pendekatan ini melibatkan analisis mendalam terhadap struktur sosial dan ekonomi yang memengaruhi kehidupan mereka, serta pengembangan strategi untuk mengubah kondisi tersebut.
Salah satu contoh konkret adalah gerakan pendidikan alternatif di Brasil yang dipelopori oleh Paulo Freire. Program-program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui pembelajaran berbasis komunitas yang relevan dengan kebutuhan dan konteks lokal mereka.
b. Gerakan Sosial dan Pendidikan
Gerakan sosial sering menggunakan pendidikan sebagai alat untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Misalnya, gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat pada tahun 1960-an memanfaatkan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang rasisme dan diskriminasi. Sekolah-sekolah komunitas didirikan untuk menyediakan pendidikan yang inklusif dan memberdayakan bagi anak-anak Afrika-Amerika.
Di Indonesia, gerakan pendidikan berbasis lokal, seperti Sekolah Alam dan Sekolah Hutan, juga mencerminkan bentuk perlawanan terhadap sistem pendidikan formal yang dianggap tidak relevan dengan kebutuhan komunitas lokal. Pendekatan ini menekankan pembelajaran berbasis pengalaman dan pengembangan keterampilan hidup yang sering diabaikan oleh sekolah konvensional.
Â
Implikasi Praktis dan Kebijakan
a. Reformasi Kurikulum
Untuk mengatasi dominasi dalam pendidikan, diperlukan reformasi kurikulum yang lebih inklusif dan responsif terhadap keragaman budaya dan kebutuhan lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan komunitas dalam proses perancangan kurikulum dan memberikan ruang bagi narasi alternatif dalam pembelajaran.
b. Pelatihan Guru