Mohon tunggu...
Wifqi Rahmi
Wifqi Rahmi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S3 Ilmu Kependidikan Undiksha Singaraja Bali

Saya adalah seorang Kepala Madrasah di sebuah madrasah negeri di Kabupate Jembrana. Hoby saya adalah badminton. Saya tertarik dengan dunia pendidikan, sain dan teknologi. saat ini saya sedang menempuh program doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Bali .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dinamika Kekuasaan dalam Pendidikan: Menyingkap Relasi Dominasi dan Perlawanan

6 Desember 2024   16:50 Diperbarui: 6 Desember 2024   17:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan di Madrasah (Sumber: Dokumen MTsN 3 Jembrana Bali)

c. Pendidikan Emansipatoris menurut Paulo Freire

Freire menawarkan pandangan alternatif dengan menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana pembebasan. Dalam bukunya, Pedagogy of the Oppressed, Freire mengkritik model pendidikan "gaya bank" yang memposisikan siswa sebagai penerima pasif pengetahuan. Sebagai gantinya, ia menganjurkan dialog kritis antara guru dan siswa untuk membangun kesadaran akan realitas sosial mereka dan memfasilitasi aksi kolektif untuk perubahan.

Dalam konteks ini, pendidikan tidak hanya menjadi alat untuk memahami dunia, tetapi juga untuk mengubahnya. Freire percaya bahwa pendidikan emansipatoris dapat memberdayakan individu untuk melawan ketidakadilan dan menciptakan masyarakat yang lebih egaliter.

Dominasi dalam Praktik Pendidikan

a. Kurikulum sebagai Alat Ideologis

Kurikulum seringkali menjadi alat ideologis yang mencerminkan kepentingan kelompok dominan. Konten pembelajaran yang diajarkan di sekolah cenderung merepresentasikan nilai, norma, dan perspektif yang mendukung status quo, sementara narasi alternatif seringkali dikesampingkan. Sebagai contoh, dalam banyak sistem pendidikan, sejarah nasional diajarkan dari sudut pandang penguasa, sehingga mengabaikan kontribusi kelompok minoritas atau oposisi.

Studi oleh Apple (2004) menunjukkan bagaimana kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) bekerja untuk memperkuat nilai-nilai tertentu, seperti kepatuhan, kompetisi, dan individualisme, yang sesuai dengan logika kapitalisme. Hal ini menciptakan individu yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, tetapi kurang kritis terhadap struktur sosial yang menindas.

b. Penilaian dan Standar Pendidikan

Penilaian standar sering digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa, tetapi juga dapat menjadi alat dominasi. Sistem ujian yang homogen cenderung mengabaikan keragaman cara belajar dan pengetahuan lokal, yang membuat siswa dari latar belakang sosial-ekonomi rendah semakin terpinggirkan.

Sebagai contoh, penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Ujian Nasional (UN) seringkali lebih menguntungkan siswa di daerah perkotaan yang memiliki akses lebih baik ke sumber daya pendidikan dibandingkan siswa di daerah terpencil (Yulindrasari & Saraswati, 2019). Hal ini mencerminkan bagaimana kebijakan pendidikan dapat memperkuat ketimpangan regional dan sosial.

Perlawanan dalam Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun