Mohon tunggu...
Putri GIOK
Putri GIOK Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, Copy Writer, Influencer, Public Relation

Saya seorang Penulis, Copy Writer, Influencer, Public Relation yang terlahir dari Mama yang berasal dari Suku Ondae Poso, Sulawesi Tengah campur Banjar, Kalimantan Selatan dan Papa yang asli Sunda, Jawa Barat. Saya hobi menulis dan senang mendeskripsikan hampir semua perasaan, pengalaman dan apapun yang saya lihat. Saya juga senang dan suka menulis Cerpen. Salam dan bravo selalu ONDAE!!! Ohya skefo, saya pernah selama hampir 20 tahun menjalani profesi sebagai Jurnalis di koran lokal, majalah komunitas dan terakhir di Harian Bisnis Indonesia. Terima kasih!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teman Curhat

9 Oktober 2017   11:30 Diperbarui: 9 Oktober 2017   12:14 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam digital di laptopku baru menunjukkan pukul 10.05 WITA. Jari jemari tanganku tengah asyik menyentuh tuts keyboard laptop. Aku sedang konsentrasi membuat sebuah naskah tulisan tentang direct call atau pelayaran langsung ke luar negeri yang sedang gencar dilakukan orang nomor satu di perusahaan tempat aku bekerja kini. Tiba-tiba, konsentrasiku pecah oleh bunyi panggilan masuk di ponselku.

Sejenak kulirik layar ponsel yang selama 7 tahun sudah setia menemaniku berhubungan suara melalui udara dengan saudara, keluarga, rekan kerja, narasumber maupun teman dan sahabatku untuk sekedar bercerita dan bergurau mengisi waktu senggang. Sedikit berkerut keningku melihat sebuah nama yang tertera di layar ponsel. Nama milik salah satu teman laki-lakiku ketika masih sama-sama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas di sebuah kota kecil nan indah, yang banyak meninggalkan kenangan di benakku.

"Hmmm.....tumben nih orang nelpon," gumamku dalam hati seraya mengangkat ponsel.

"Hallooo.....apa kabar? Tumben nelpon, ada apa nih?" sapaku mendahului.

"Hai Tiara, lagi sibuk?" tanya Gilang, salah satu teman SMA yang namanya juga tercatat dalam grup reuni WhatsApp khusus angkatan kami.

"Gak juga sih, ada apa? Kok tumben nelpon, lagi di Makassar ya?" jawabku.

"Tidak, aku tidak lagi di Makassar. Cuma mau nelpon aja," balasnya.

"Oooh, kirain lagi di Makassar," ujarku.

"Eh Tiara, aku boleh nanya gak?" suara Gilang terdengar mulai serius.

"Boleh, tanya soal apa?" nada suaraku juga ikutan serius sambil berpikir kira-kira pertanyaan apa yang akan Gilang ajukan.

 "Begini, pernah gak dalam kariermu kau mengalami titik jenuh? Kau merasa bosan dengan pekerjaanmu, teman sekantormu, teman wartawanmu, keluargamu, pokoknya semua aktivitas yang kau jalani setiap hari," jelas Gilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun