Dengan memaksimalkan hasil sumber daya alam melalui pengolahan lebih lanjut, hilirisasi menjadi pendorong penting bagi industrialisasi yang pada gilirannya menciptakan struktur ekonomi yang lebih maju dan berkelanjutan. Kasus Hilirisasi di Indonesia:
Sektor Nikel Contoh nyata dari pentingnya hilirisasi di Indonesia adalah kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor bijih nikel mentah sejak tahun 2020.Â
Kebijakan ini memaksa pelaku industri untuk membangun pabrik pengolahan di dalam negeri.
Hasilnya, Indonesia tidak hanya mengekspor bijih mentah, tetapi juga menjadi produsen nikel yang
diproses menjadi produk-produk seperti baja nirkarat dan komponen baterai untuk kendaraan listrik.
Kebijakan ini telah meningkatkan nilai ekspor nikel secara signifikan, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi asing ke dalam sektor manufaktur.Â
Tantangan Hilirisasi , Meskipun banyak manfaat, hilirisasi juga menghadapi tantangan.
Diantaranya adalah:Â
* Ketersediaan Infrastruktur: Hilirisasi membutuhkan infrastruktur yang memadai, termasuk pabrik, jalan, pelabuhan, dan energi yang stabil.
* Teknologi dan Investasi: Proses pengolahan bahan mentah memerlukan teknologi tinggi dan investasi yang signifikan, yang tidak selalu mudah diperoleh.Â
* Sumber Daya Manusia: Ketersediaan tenaga kerja terampil yang dapat mengoperasikan teknologi tinggi dalam pengolahan bahan mentah seringkali menjadi kendala.