Dengan memproses sumber daya alam secara efisien dan memanfaatkan teknologi yang lebih bersih, Indonesia dapat mengurangi dampak lingkungan dari eksploitasi sumber daya alam.
Pengembangan industri hijau atau industri yang berfokus pada produk-produk berkelanjutan, seperti energi terbarukan, dapat menjadi bagian dari hilirisasi.Â
Contohnya adalah pengembangan baterai untuk kendaraan listrik dari nikel, yang tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi tetapi juga mendukung transisi global menuju energi bersih.Â
10. Integrasi dengan Rantai Pasok Global Hilirisasi memungkinkan Indonesia untuk menjadi bagian yang lebih signifikan dalam rantai pasok global, terutama dalam industri yang memerlukan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia.Â
Dengan memproduksi barang setengah jadi atau barang jadi di dalam negeri, Indonesia dapat berpartisipasi dalam rantai pasok global yang lebih besar dan lebih kompleks.
Misalnya, dalam industri teknologi tinggi seperti pembuatan baterai atau komponen elektronik, hilirisasi memungkinkan Indonesia untuk memasok produk bernilai tambah ke pasar global yang lebih besar.Â
ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi asing langsung (FDI) yang ingin memanfaatkan sumber daya dan kapasitas manufaktur lokal.Â
11. Katalis bagi Peningkatan Infrastruktur Hilirisasi sering kali membutuhkan peningkatan besar-besaran dalam infrastruktur pendukung, seperti jalan, pelabuhan, jaringan listrik, dan fasilitas penyimpanan.
Hal ini memberikan dorongan bagi pemerintah dan sektor swasta untuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur yang tidak hanya mendukung hilirisasi tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian.
Infrastruktur yang lebih baik akan memperkuat konektivitas, baik di dalam negeri maupun dengan pasar internasional, meningkatkan efisiensi distribusi produk, dan mengurangi biaya logistik, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
12. Kebijakan Hilirisasi sebagai Langkah Strategis Pemerintah Sejak beberapa tahun terakhir, hilirisasi telah menjadi salah satu kebijakan utama pemerintah Indonesia, terutama di sektor pertambangan dan perkebunan. Misalnya, kebijakan larangan ekspor mineral mentah (seperti nikel) telah memaksa perusahaan untuk membangun pabrik pengolahan (smelter) di dalam negeri. Langkah ini bertujuan untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dari sumber daya alam Indonesia sebelum dijual di pasar internasional.