Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Food Combining

6 November 2024   11:11 Diperbarui: 7 November 2024   15:43 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sayuran yang keren itu nggak perlu lama-lama, May. Nanti hilang zat gizinya. Makan apa, coba kita ini. Ampasnya?" cerocos Nay sambil mengikat rambutnya menyerupai ekor kuda, lalu berjalan berjinjit ke bak sampah di samping kiri May, membuang tisu.

"Baiklah," bisik May setengah merengut, mulai menyiangi jamur tiram.

"... berangkat jam berapa?"

"Sekarang. Tapi aku mandi dulu. Air hangat, ada?"

"Kayak anak TK aja. Air segar bukannya malah bagus, ya. Apalagi kalau mandi sebelum subuh," serang May. Tapi percuma. Nay sudah pindah lagi ke kamarnya, entah mendengar kalimat May atau tidak.

Matahari mulai menerangi pucuk-pucuk pohon nangka. Burung pipit makin ramai bersorak. Melihat Nay menjinjing bawaan dan pamit pergi, May membawa masuk rantang berisi tumis jamur dan menata meja makan. Dia juga perlu pergi hari ini.

*

"Bibi Santi harus dioperasi lagi, dibuang itu koreng di kakinya."

May bergidik mendengar cerita Lana, anak TK yang bertemu dengannya di depan rumah.

"Kenapa?"

"Bibi Santi kebanyakan makan gula."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun