Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angin yang Berdansa dengan Sunyi

28 Agustus 2024   05:55 Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari dalam ruangan, terdengar suara percakapan. Hasna mencoba membujuk Rasmi, ibunda Elly.

"Paman Elly?" tanya anak lelaki itu.

Muhsin menoleh, tersenyum dan mengangguk.

"Tapi Elly tak pernah punya paman," sahutnya sambil menggaruk paha dan kakinya.

"Paman baru?"

Muhsin tersenyum.

"Paman jauh."

"Ooohh...", sahutnya lagi.

"Pastilah sangat jauh. Paman perlu naik mobil ke sini," tunjuknya.

"Kau ini, teman Elly?"

 "Hm!" angguknya. "... kata Abah, Orang jahat sudah membuat Elly sakit. Semua orang menceritakan Elly!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun