Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Invasi 10 dan Sebuah Kapal

14 Agustus 2024   12:07 Diperbarui: 14 Agustus 2024   12:09 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Linda tetap meneruskan pekerjaannya, mengetik sebuah artikel lagi, memberi waktu buat Wuri menarik diri dari kamarnya yang suci itu. Akan menyenangkan jika Wuri merapikan segala kekacauan yang pernah dia buat dua hari lalu di kamar itu. Proyek dia lancar, tapi kamar Linda bubar. Kertas yang dia gunakan tersebar memenuhi meja kerja dan ini---juga hal-hal serupa yang pernah terjadi---menjengkelkan hati Linda.

Dia sudah terlalu besar, sudah cukup dewasa untuk bertanggungjawab terhadap kekacauan yang dibuatnya khusus di ruang pribadinya tanpa mengusik orang lain lagi. Itu.

Lalu dia keluar, menghilang dari pintu.

"Nih."

Dia muncul lagi. Linda mulai kehilangan selera. 

Bisakah dia pergi saja? Barang sebentar saja sampai pekerjaanku selesai?

Linda mengembus napas dari hidung, meliriknya dari ujung kacamata yang melindungi dari radiasi layar, meluruskan punggung.

Sebuah benda berisik direntang dengan amat bersemangat oleh Wuri; sebuah kantong plastik yang dibelinya dari minimarket baru yang buka sejak seminggu lalu di pinggir jalan utama.

"Ini ukuran L. Sebenarnya masih ada lagi yang ukuran XL kalau kau berminat, mungkin lain kali aku bisa bantu beres-beres di sini. Lihatlah, bahkan ini bisa memuat badanmu!" katanya bersemangat, "oh kalau kau butuh, beritahu aku, oke?"

Lalu dia dengan sangat cepat menghilang dari pintu yang dua pertiga menutup.

Adakah orang di dunia ini yang mungkin akan bertahan dengan orang ini? Linda membatin lagi sambil meneruskan ketikannya yang tersendat interupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun