Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perayaan

17 Juli 2024   22:14 Diperbarui: 17 Juli 2024   22:29 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya."

Bedak aku balurkan tanpa mengerling cermin.

"KTP," kataku menodong dengan telapak tangan terbuka. Air minum berpindah tangan. Sebuah dompet didekatkan ke tanganku. "KTP. Dan uangnya, kalau ada."

Aku tak menghiraukah kernyitan kening itu dan berjalan dengan ketukan langkah yang mantap. Tiga orang yang masih memperbincangkan segala kemungkinan itu, masih belum beranjak. Masih belum memutuskan sesuatu. Musyawarah yang payah. Ini sudah jam empat sore.

Tas kuletakkan di ambang pintu. Ketiganya menengok serentak, menghentikan perbincangan. Cahaya mata mereka menyatakan kalimat tanya beruntun, tapi segera kupotong, "Naik kereta berdua. Ini KTP kami. Perjalanan ke stasiun dari sini 45 menit, jam pulang kantor. Tolong Oom belikan, kami akan keluarkan motor," aku mengangsurkan sebuah sampul putih, "kalau Oom bersama kami juga, masih ada waktu untuk bersiap setengah jam. Kita bertemu di pintu selatan."

"Kalian berdua?"

Aku mengangguk dan berlalu ke dalam rumah. Kamarku. Masih teronggok handuk basah di sana. Aku tak membutuhkan saran yang melingkar dan berkitar. Ini sudah terlalu terlambat.

*

Aku ingat pernah pergi dengan bibi hari raya yang lalu.

Aku tidak.

Dia sangat penyayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun