Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Antara Debu-debu Jalanan (Bagian Dua)

11 September 2020   20:11 Diperbarui: 13 September 2020   10:18 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maaf Abang cuma bercanda, tapi jujur aja, Melly memang cantik banget. Jadi wajar kalau banyak laki-laki normal yang kepingin nyobain 'itu'nya Melly,"

"Hmm, kalau memang Abang kepingin "make" Melly nggak perlu ngegombal kayak ginilah Bang.., kalau Abang mau, boleh kok, gak ada yang marah, hihihi..."

"Abang gak punya duit Mell, maaf, memang berapa sih biasanya Mel?"

"Tergantung Abang mau Melly layananin kayak gimana?"

"Maksudnya?"

"Maksudnya, kalau Sortem, Sorong di tempat gak pake nginap cukup Rp.300 ribu, dan kalau mau satu malam penuh make Melly, Abang cukup ngeluarin duit Rp.600 ribu,"

"Ooh gitu,"

"Iya, Yuuk... Kalau cuma mau makan Sate Kambing, ngapain mesti beli Kambing sih bang, ada banyak yang jualan Sate kambing di pinggir jalan dan Abang gak perlu repot-repot melihara Kambing buat makan Sate Kambing, hihihi.."

"Memang Melly Sate Kambing? Hihihi... Pingin sih, tapi Abang gak punya duit Mel,"

"Hmm, kapan Abang pulang ke Kota?"

"Seminggu lagi kayaknya, kenapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun