Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu (Bagian Dua)

5 September 2018   21:34 Diperbarui: 8 November 2020   17:07 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutatap lelaki berbaju putih yang tersenyum menatap kedatangan-ku itu, aku tersenyum balik menatap nya, dia mengangkat cangkir di tangan kanan-nya ke-arah-ku, ku balas mengangkat cangkir kopi susu yang ada di dalam genggaman-ku sambil berjalan mendekat ke arah-nya. 

Sambil duduk di sebelah pria tua yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam yang menutupi tubuh hingga kepalanya itu, kutaruh cangkir kopi susu yang kubawa barusan di sebelah cangkir minuman-nya. 

Pria  tua yang memakai jubah panjang berwarna hitam itu tersenyum menatapku. Menatap wajah orang yang begitu kelelahan duduk di sebelah-nya. 

“ Sudah selesai cerita-nya? “ Tanya-nya lagi padaku, sambil melihat kearah laptopku yang masih menyala di atas meja sana. 

“ Aku tidak tau bagaimana harus menutup jalan cerita-nya itu.” Kataku lagi sambil menghela nafas panjang, mencoba melepaskan semua rasa penatku diatas kursi sofa yang baru saja kududuki. 

“ Ha..ha..” tiba-tiba dia tertawa ke arah teman-nya yang memakai jubah serba putih di depanku itu sambil menepuk-nepuk pundak-ku dengan tangan kanan-nya. 

“ Mungkin dia lelah.” Katanya lagi sambil bercanda kepada teman-nya yang berjubah serba putih itu, lalu mereka tertawa berdua sambil menatap wajah lelah-ku. 

“ Apa yang bisa kubantu? “ Tanya pria tua yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam di sebelah ku itu setelah tawanya sedikit reda. 

“ Iya apa yang bisa kami bantu? “ Tanya lelaki berjubah panjang serba putih yang di punggung-nya terlihat ada sayap yang juga berwarna putih itu serius, menimpali ucapan teman-nya barusan. 

“ Aku masih belum tau bagaimana cara mengakhiri jalan cerita-nya itu” kataku lagi sambil menghembuskan asap rokok ku begitu perlahan, tanpa melihat mereka berdua, seolah sedang bicara dengan diriku sendiri. 

“ Tentang wanita harimau itu? “ Tanya Pria  tua yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam itu sambil tersenyum menatapku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun