Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu (Bagian Dua)

5 September 2018   21:34 Diperbarui: 8 November 2020   17:07 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

“ Dan yang itu? “ Tanyaku lagi sambil menunjuk orang yang sedang duduk disebelah-nya, kulihat dia mengenakan jubah panjang bewarna hitam yang menutup hingga ke kepalanya.

 

“ Itu Iblis” Katanya lagi tanpa menoleh ke arahku.

 

Aku ingat, kata orang. Iblis adalah julukan nenek moyang bangsa jin yang memiliki nama asli Azazil, ia makhluk pertama yang membangkang perintah Allah untuk bersujud di depan Adam dan tokoh ini dikenal dalam ajaran agama samawi. 

Menurut ajaran agama Islam, dijelaskan bahwa Allah menciptakan tiga jenis makhluk berakal budi yaitu malaikat yang diciptakan dari cahaya (nuur), jin dari api (naar), dan manusia dari tanah (turaab). 

Menurut agama Kristen, Iblis adalah pribadi yang memberontak kepada Allah, sehingga dibuang dari sorga dan kemudian menghasut manusia untuk berdosa. Di dalam Alkitab bahasa Indonesia bagian Perjanjian Lama kata "Iblis" hanya dipakai di 3 kitab, yaitu Kitab 1 Tawarikh, Kitab Ayub, dan Kitab Zakharia, yang merupakan terjemahan kata bahasa Ibrani yang artinya syatan atau "Setan"), yang berarti musuh. 

Di bagian Perjanjian Baru, Iblis disebutkan berusaha membawa manusia jauh dari Allah, malahan mencobai Yesus Kristus meskipun gagal dan diusir pergi oleh Yesus. Karenanya Iblis disebut sebagai musuh atau lawan bagi orang-orang Kristen. 

Kata Iblis dalam bagian Perjanjian Baru ini diterjemahkan dari bahasa Yunani yang artinya "pemfitnah', "penghasut") yang dalam bahasa Inggris disebut devil. [ii].

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun