Ada sejumlah teman dekat di kelompok ini. Kelompok ini dimulai dengan hanya satu  jenis kelamin sama, namun kemudian terdiri dari dua jenis kelamin yang berbeda.
- Kelompok Besar
Kelompok ini terdiri dari beberapa kelompok kecil serta kelompok teman dekat. Dengan minat yang meningkat untuk bersenang-senang dan menjalin hubungan, kelompok ini berkembang. Karena jumlah orang yang tergabung dalam kelompok ini berkurang di antara perubahan. Akibatnya, jarak sosial mereka tumbuh secara signifikan.
- Kelompok Terorganisir
Kelompok ini dibuat untuk orang dewasa. Orang dewasa biasanya membentuk kelompok ini, seperti sekolah atau organisasi masyarakat. Kelompok ini mulai memenuhi kebutuhan sosial anak muda yang tidak tergabung dalam kelompok besar.
- Kelompok geng
Jenis kelompok ini ada karena remaja tidak berasosiasi dengan kelompok  atau kelompok besar, dan kelompok yang kurang puas dengan kelompok terorganisir dapat menghasilkan geng. Anggotanya cenderung berasal dari anak-anak sejenis yang tujuan utamanya mencegah penyebaran sosial penyakit melalui perilaku antisosial.
Apa sih hubungan sosial antar teman sebaya itu?
Hubungan sosial merupakan cara setiap individu berinteraksi atau bereaksi terhadap teman sebaya serta bagaimana pengaruh terhadap dirinya. Teman sebaya atau peer merupakan seseorang yang memiliki kesamaan ciri seperti kesamaan usia yang menimbulkan keakraban relative besar diantara kelompoknya. Menurut Kelly dan Hansen dalam Desmita (2010: 220-221) ada beberapa fungsi positif dari teman sebaya diantaranya:
- Mengontrol Impuls-Impuls Agresif
Remaja belajar menyelesaikan konflik melalui agresi langsung melalui interaksi dengan teman sebaya.
- Memperoleh Dorongan Emosional dan Sosial Serta Menjadi Lebih Independen
Remaja di beri dorongan untuk mengambil peran dan tanggung jawab baru oleh teman dan kelompok teman sebaya. Pengaruh apa yang diterima remaja dari teman sebayanya, mengakibatkan berkurangnya ketergantungan mereka terhadap dorongan dari keluarga mereka.
- Meningkatkan Keterampilan Sosial, Mengembangkan Kemampuan Penalaran, dan Belajar Mengekspresikan Perasaan-Perasaan Dengan Cara Yang Lebih Matang
Remaja mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka dan belajar untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka melalui diskusi dan debat kelompok.
- Mengembangkan Sikap Terhadap Seksualitas dan Tingkah Laku Serta Peran Jenis Kelamin
Sebagian besar sikap tentang seksualitas dan peran gender terbentuk melalui interaksi dengan teman sebaya. Menjadi laki-laki dan perempuan muda mengajarkan remaja tentang perilaku dan sikap.
- Memperkuat Penyesuaian Moral dan Sifat-Sifat
Anak-anak belajar tentang benar dan salah dari orang dewasa. Remaja dalam kelompok teman sebaya mencoba untuk memutuskan sendiri. Remaja memilih mana yang benar setelah menimbang nilai-nilai mereka sendiri terhadap teman-teman sebayanya. Remaja dapat memperoleh manfaat dari prosedur evaluasi ini dalam mengembangkan keterampilan penalaran moral mereka.
- Meningkatkan Harga Diri (Self Esteem)