Mohon tunggu...
Wahyu Aning Tias
Wahyu Aning Tias Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia yang mempercayai menulis untuk menyembuhkan

Terimakasih Marx, Kafka, Dostoyevski, Chekov, Camus, Murakami, Coelho, Rumi Dari kalian mengalir kefasihan bertutur dan kebijaksanaan dalam diam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Tidak Bisa

30 Maret 2021   20:02 Diperbarui: 30 Maret 2021   20:02 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ariella menelan ludah, dia telah bodoh membingkai kenangan bersamanya hanya untuk melempar beberapa meter dari hadapannya dan sekarang ditemukan oleh Erika, sahabatnya.

“Yah, kamu mengenalnya…sangat mengenalnya…” Ariella menyerah pada situasinya sekarang. Dia berharap kopi itu tidak segera dingin, dia ingin menyesapnya sekarang juga.

“Ini bukan foto Pak Seno, kan? Editor kita?!” Erika bingung bercampur kesal, tetapi dia tidak ingin mempercayai ini. Dia ingin Ariella berbohong padanya sekarang.

Ariella mengusap-usap wajah dengan kedua telapak tangannya. Arimatanya sudah mengering.

“Apa dia alasan kamu selama ini mengurung diri seperti sekarang?”

Hening.

“Tolong jangan paksa saya bicara…” Ariella akhirnya bicara, matanya berkaca-kaca menatap Erika.

Erika tidak sampai hati melihat sahabatnya berwajah seperti itu, dia hampiri Ariella yang masih terduduk di sofanya dan memeluknya erat.

“Kamu tahu kan, hal terburuk apa yang akan terjadi padamu kalau sampai ada yang tahu tentang ini?”

Ariella menangis, “Aku menyerah, Rik. Apapun yang akan terjadi, aku siap. Aku tahu situasi diantara kami sama sekali tidak menguntungkan. Aku hanya mencintainya, tanpa berharap apapun.”

“Berapa lama? Berapa lama kamu merahasiakan ini dariku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun