Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 51 Tembang Tantangan

10 September 2024   14:51 Diperbarui: 10 September 2024   19:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senopati Manggala menatapnya dengan pandangan tajam saat menyalaminya. Namun Dyah Tumambong menghindari tatapan mata senopati itu.

"Mari mari kakang silahkan masuk."katanya sambil tersenyum kecut.

"Terima kasih Adi Tumambong. Hampir saja aku terlambat menghadap" kata senopati menyindir.

"Ahhh tidak kakang. Beliau berdua juga baru saja bercengkrama." Kata Dyah Tumambong pura-pura tak paham.

Saat menyalami Sembada nampak Dyah Tumambong kepingin memperlihatkan kekuatannya. Ia pegang telapak tangan Sembada dengan kuat dan ia remas dengan keras memakai seluruh tenaga sakti yang ia miliki.

Secara spontan Sembada bereaksi. Namun ia tidak memakai sisi keras dari Aji Tapak Naga Angkasa, sebaliknya ia gunakan sisi lembut dan lemas aji itu. Ketika jemarinya diremas oleh jemari tangan Dyah Tumambong, seperlu kulit belut yang sangat licin jemari itu terlepas dengan sendirinya.

"Maaf tuan. Telapak tangan saya baru saya lumasi dengan minyak kelapa." Kata Sembada lirih sambil tertawa.

"Syetan. Tangan demit." Kata Dyah Tumambong.

Ketika lelaki itu mengulurkan tangan kepada Sekar Arum, gadis itu tak mau menyambutnya. Ia berpegang lengan Sembada dan bergegas menghindari tatapan mata yang sedikit kurang ajar dari lelaki itu.

"Awas. Kemana kau pergi akan aku kejar gadis." Bisiknya lirih.

Sembada dan Sekar Arum tidak mau menanggapinya. Mereka mengikuti Senopati Manggala dan Kala Bajra masuk ruang Bale Prabayeksa. Telapak kaki mereka merasakan dingin ketika menginjak lantai bale prabayeksa yang terbuat dari batu hitam yang digosok halus itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun