Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 51 Tembang Tantangan

10 September 2024   14:51 Diperbarui: 10 September 2024   19:21 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ketiga Sembada dan Sekar Arum mendapat undangan dari Pangeran Erlangga, agar keduanya hadir di istananya untuk menyaksikan bersama para putri yang tinggal di taman sari berlatih menari.

Sekar Arum yang saat kecil dulu sering menari di istana Prabu Dharmawangsa sangat tertarik melihat gadis-gadis Giriwana berlatih. Sembada hanya tersenyum saja melihat Sekar Arum begitu bernafsu ingin menonton acara itu.

Berbekal sebuah lencana gambar burung garuda, mereka berdua bebas kemanapun pergi ketempat-tempat tertentu yang menarik hatinya. Namun mereka tahu di mana saja tempat yang terlarang di datangi orang lain, kecuali kerabat istana.

Ketika mereka datang Pangeran Erlangga dengan dua isterinya telah duduk di balok batu yang ada di serambi istananya. Gamelan sudah ditabuh, irama gendingnya mengalun merdu. Dari balik pintu tujuh gadis melangkahkan kaki sambil berjinjit ke tengah serambi itu. Di sanalah mereka akan memamerkan gemulai anggota badan mereka dalam menari.

Pangeran Erlangga tertawa-tawa, demikian juga kedua isterinya. Mata mereka tertuju kepada gadis kecil, termuda di antara tujuh penari itu, tengah menari dengan luwesnya. Geraknya tak kalah indah dengan penari lainnya, hanya saja gelung rambutnya agak terlalu besar buat dirinya.

"Kau lihat gadis kecil itu Sekar Arum ? Bagaimana menurut penilaianmu, apakah dia sudah menyamaimu sebagai penari istana dulu. Aku tahu dari Dinda Galuh Sekar, bahwa kau seorang penari juga." Tanya pangeran kepada gadis yang bersimpuh di lantai dekat dengan Pangeran yang duduk di atas balok batu.

"Gadis itu sangat manis pangeran. Gerak tarinya sangat luwes dan indah. Meski usianya barangkali masih lebih muda dariku saat jadi penari istana." Kata Sekar Arum.

"Berapa usiamu saat jadi penari dulu Sekar,?" Tanya Permaisuri.

"Sebelas tahun Gusti Ayu." Jawab Sekar Arum.

"Kilisuci masih tujuh tahun. Ia sangat berbakat rupanya." Kata Gusti Ayu Galuh Sekar.

"Iyah. Ia berbakat sekali. Gelungnya yang agak kebesaran membuatnya nampak lucu." Kata Sekar Arum. Semua yang mendengar ucapan Sekar Arum tertawa bersama. Mereka setuju gelung gadis itu terlalu besar untuk dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun