Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 34, Perang Tanding (Cersil STN)

2 Juli 2024   13:18 Diperbarui: 2 Juli 2024   14:27 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Sekar Arum menundukkan kepala. Ia merasa malu hampir saja ia melanggar adab para pendekar sejati yang harus menjunjung tinggi sikap ksatria.

Ia lantas berbalik menghadap Sembada. Kelihatan keadaan tubuh pemuda itu telah membaik.

Ketika melihat kondisi tubuh Sembada yang sudak membaik itu, segera Mang Ogel mengembalikan payung keramat tunggul naga yang dibawanya. Sembada menerimanya dengan bibir tersenyum.

"Terima kasih Mang Ogel sekali lagi telah berusaha menolong kami." Kata Sembada.

"Jangan kau ucapkan itu. Terbukti kau lebih mampu mengusir singa galak itu daripada aku. Sebaliknya akulah yang harus minta maaf.  Selama ini aku meremehkanmu. Aku lihat usiamu masih sangat muda, aku kira ilmumupun masih cethek. Tidak tahunya kau raksasa yang tak terjangkau."

"Ah, Mang Ogel terlalu menyanjungku." Jawab Sembada.

"Haha aku tidak menyanjungmu. Karena itulah kenyataannya." Jawab Mang Ogel. Kemudian pendekar cebol itu memandang Ki Ardi "Kakang, aku ikut bangga. Kakang menemukan mustika yang berharga. Tunas muda yang memberi harapan masa depan."

Ki Ardi hanya tertawa kecil. Sembada yang merasa dipuji hanya menundukkan kepala saja.

Pendekar cebol itu lantas pamit hendak pulang ke Pasundan. Ia berjanji akan ke Majadhuwur bersama beberapa murid terpilihnya.

"Kita sambut golongan hitam sehangat mungkin kelak di Majadhuwur."

"Kaupun tahu rencana Singa Lodhaya ? Bahwa mereka bersama hendak menyerbu kademangan itu untuk dijadikan landasan perjuangannya ?" Tanya ki Ardi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun