"Semalam uraf syaraf dan nadinya telah aku tata guru. Geraknya sekarang lebih mantap daripada kemarin."
"Pantas. Betapa lincah dan gesit ia bergerak. Aku semakin mantap mengajaknya untuk membantumu."
"Tidakkah akan membahayakan dirinya."
"Agar lebih lengkap ajari menyalurkan tenaga dalam ke telapak tangannya. Jika ia cerdas bisa melatihnya melakukan serangan tanpa sentuhan wadag lawannya."
"Baik guru."
Esoknya Sembada melaksanakan perintah gurunya. Menambah bekal adik seperguruannya ilmu serangan. Â Ia suruh Sawung Kuning melakukan gerak tertentu berulang-ulang sambil menyalurkan tenaga dalam. Sebelah beberapa kali ulangan ia hentikan.
"Apa yang kamu rasakan ?" Tanyanya kepada Sawung Kuning.
"Ada getaran lembut keluar dari jantungku kakang." Jawab Sawung Kuning.
"Jika demikian mari kita ke sungai."
Mereka berdua berjalan beriringan ke sungai. Mencari tempat yang paling banyak bebatuannya.
"Coba kau lakukan lagi gerak tadi dengan konsentrasi lebih dalam. Jika muncul getaran salurkan ke telapak tangan, dan hantamkan pada batu yang paling besar itu."