Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 22, Perjalanan Ke Padepokan (Cersil STN)

22 April 2024   09:50 Diperbarui: 1 Juni 2024   14:59 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memang tidak biasa Handaka.  Karena memang yang ingin ayah utarakan kepada kalian bukan hal yang biasa."

"Apa maksud ayah ?"

"Handaka, kelak jika Sembada datang lagi kemari, rubah sikapmu kepadanya."

"Memangnya kenapa ayah.  Aku masih curiga kepada pemuda itu.  Aku tidak suka gayanya yang sok sopan kepadaku."

"Itulah dirimu yang aku kurang berkenan.  Meski kau anak seorang demang janganlah kau bersikap sombong kepada kawula kademangan.  Apalagi kepada pemuda seperti Sembada.  Ketahuilah sebenarnya Sembada itu seorang pendekar yang sangat tinggi ilmunya.  Ia telah membantu kita saat perang di padang ilalang dekat dusun Wanaasri."

"Apakah ia pendekar bercambuk itu ayah ? "  Sekarsari spontan bertanya.  

"Benar.  Dari mana kamu bisa menebaknya." Tanya ki demang.

"Perasaanku saja ayah.  Gerak-gerik pendekar bercambuk itu mengingatkanku kepada pemuda yang pernah menolong kami saat di waringin Soban.  Gaya bertempurnya juga mirip dengan Sembada saat bertempur dengan kakang Handaka di halaman ini.  Ternyata benar dialah orangnya."

"Nah jika kalian sudah tahu, mulai sekarang kalian harus menghormatinya.  Apalagi ia kini dipercaya Senopati Narotama untuk mengembalikan pusaka Medang yang hilang "

"Songsong Tunggul Naga ? " Handaka dan Sekarsari spontan bertanya berbarengan.

"Yah.  Oleh karena itu ayah pesan kuda yang paling bagus untuk membantunya melaksanakan tugas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun