Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 21, Ilmu Sirep (Cersil STN)

17 April 2024   10:47 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:13 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jadi ki demang masih menganggap perlu untuk meningkatkannya ?"

"Benar Sembada, tapi aku belum menemukan jalannya"

Sembada mengangguk-anggukkan kepala. Ia merenung sejenak ikut berpikir bagaimana bisa membantu ki demang.

"Bolehkah aku menyalurkan hawa sakti ilmuku untuk membuka simpul-simpul syaraf dan nadi ki demang  ?"

"Apakah aku juga harus telanjang seperti Sekarsari ?" Jawab ki demang.

Sembada menundukkan kepala. Ia merasa malu pernah melakukan  itu. Namun saat itu Sekarsari dalam kondisi pingsan, jadi tidak mungkin bisa membantunya dengan mengalirkan hawa sakti itu ke seluruh badan. Terpaksa ia harus membuka seluruh pakaiannya agar ia bisa menyentuh aura tubuhnya.

"Tidak perlu ki demang. Aku hanya akan menempelkan kedua tangan ke punggung ki demang. Memasukkan hawa sakti, kemudian ki demang sendiri yang mendorongnya agar mengalir rata keseluruh tubuh dengan perintah pikiran dan batin."

"Oh baiklah Sembada. Aku bersedia."

Kedua orang itupun segera duduk kembali di batu besar yang rata bagian atasnya. Sembada bersila di belakang ki demang yang telah melepaskan bajunya. Kedua telapak tangan Sembada menempel di punggung ki demang. Dengan tiga tarikan nafas getaran hawa sakti aji naga angkasa mengalir masuk ke tubuh ki demang.

Ki demang merasa hawa hangat merasuki pori-pori punggungnya. Segera pikiran dan batin ia pusatkan untuk menuntun arah aliran hawa sakti itu agar menjelajahi seluruh tubuhnya. Pada bagian-bagian tertentu memang agak sulit ditembus, namun dengan kesabaran akhirnya bisa tembus juga. Penyaluran tenaga sakti itu berlangsung cukup lama, hingga dari tubuh kedua orang itu mengeluarkan asap.

Sembada segera mengakhiri usahanya membantu ki demang menata urat syaraf dan nadinya. Perutnya sehari semalam tak terisi apa-apa. Jika dipaksakan dia sendiri yang akan terkapar. Setelah melepas telapak tangannya dari punggung ki demang, ia angkat tinggi kedua tangan itu lurus di atas kepala. Kemudian ia tarik keduanya ke depan dada. Dengan kedua tangan menyatu, ia redakan redakan getaran daya sakti aji naga angkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun