Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 21, Ilmu Sirep (Cersil STN)

17 April 2024   10:47 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:13 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak ki demang.  Beliau sudah berangkat ke pasar.  Hendak menjual botok lamtara dan pepes ikan yang semalam beliau buat hingga tengah malam."

"Pantesan kamu agak terlambat datang ke rawa pandan.  Tentu kau menunggu simbokmu tidur dulu."   Kata ki demang sambil tertawa kecil.

Setelah menikmati sesisir pisang, ki demang mengutarakan maksud kedatangannya.

"Kau tentu tidak lupa.  Sebelum berangkat menunaikan tugas kau diperintah menemuiku terlebih dahulu oleh Senopati Narotama."

Sembada mengangguk. "Iya Ki demang. aku tidak melupakannya.  Aku akan menghadap ki demang nanti setelah aku minta izin simbok.  Agak sulit bagiku untuk mengutarakan alasan kepada simbok, apa tujuan kepergianku yang sebenarnya."

"Lebih baik tak perlu kau utarakan tujuan kepergianmu.  Tentu itu akan membuat dia mencemaskan dirimu.  Lebih baik sampaikan saja hal-hal yang tidak menilmbulkan kecemasan padanya.  Misalnya kau hendak mengunjungi gurumu di suatu tempat."   

"Iya ki demang, hal itulah yang telah aku pikirkan.  Aku memang akan pergi ke Cemara Sewu dulu untuk menengok keadaan guru.  Sekaligus melaporkan pelaksanaan tugasku yang pertama.  Memastikan keberadaan Sekarsari di kademangan Majaduwur ini. Selanjutnya aku memohon petunjuk beliau tentang padepokan Lodaya yang sama sekali belum aku ketahui."

Ki demang mengangguk-angguk.  "Apa pendapatmu tentang Sekarsari sekarang ?"

"Aku kira Sekarsari telah berada di tempat yang aman.  Bahkan dia  malah telah ki demang persiapkan sebagai menantu.  Jadi sudah tidak akan mengkhawatirkan ibunya.  Tugas mencari keterangan keberadaan songsong tunggul naga juga sudah aku dapatkan.  Jadi tugas dari guru sudah aku anggap terselesaikan.  Tinggal melaporkannya saja. "

"Baiklah Sembada.  Kedatanganku kesini ada hubungan dengan tugas yang diembankan ke pundakmu oleh Senopati Narotama.  Aku tahu kau akan berhadapan dengan sebuah padepokan yang besar.  Tentu padepokan itu menyimpan kekuatan yang tidak bisa di remehkan.  Kecuali gurunya yang sudah terkenal sakti, juga murid-muridnya yang tentu jumlahnya tidak sedikit.  Mungkin ilmumu cukup untuk menandingi ilmu Singa Lodaya, pemimpin padepokan itu.  Tapi jumlah muridnya tentu juga akan menentukan akhir dari pertarunganmu melawan gurunya."

"Maksud Ki demang ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun