Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 21, Ilmu Sirep (Cersil STN)

17 April 2024   10:47 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:13 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Silahkan ki demang, aku akan menyaksikannya. Jika mampu aku akan menilainya." Jawab Sembada.

Sebentar kemudian ki demang telah bergerak mengeluarkan semua jurus ilmu kanuragan yang dimilikinya. Meski demang itu telah cukup tua usianya namun tenaga jasmaninya masih terlihat utuh. Gerakannya gesit cepat dan kuat. Sambaran-sambaran tangan dan kakinya ikut menggerakkan udara di sekitarnya, dan bahkan mampu menimbulkan suara yang menderu-deru.

Sembadapun kagum dengan ragam jurus ilmu kanuragan yang dimiliki ki demang. Iapun juga pernah merasakan hebatnya ilmu itu dalam sebuah pertempuran. Kini ia menyaksikan keseluruhan ilmu itu secara utuh, sehingga ia bisa mengambil manfaat dengan menyadap ilmu itu untuk memperkaya jurus ilmu kanuragan miliknya.

Setelah beberapa lama ki demang memperagakan ilmu kanuragan miliknya, sampailah ia pada tekad untuk mempertunjukkan ilmu kadigjayan Sapta Dahana.

Ia meloncat ke belakang, dan meluruskan kedua tangan ke samping. Ia tarik lengan itu untuk menyatukan kedua telapak tangannya, mengusap-usap kedua telapak tangan itu hingga keluar asap. Dua tangan itupun terlihat membara. 

Dengan teriakan nyaring ia gunakan kedua tangan untuk menerkam sebuah batu sebesar kepala gajah di depannya. Terjadilah sebuah ledakan dahsyat, batu itu pecah berantakan. Bongkahan-bongkahan batu sebesar kepalan tangan terlontar dan tersebar dari pusat ledakan itu.

"Hebat ki demang" spontan Sembada mengkomentarinya.

Ki demang mengangkat kedua tangan keatas, dan kemudian menariknya ke bawah sampai depan dada. Dengan menundukkan kepala ia redakan getaran daya sakti aji Sapta Dahana.

"Belum seberapa dibandingkan tenaga sakti yang terlontar dari cambuk nagagenimu. Ia bisa melumatkan dahan sebesar pohon kelapa, beserta ranting dan daunnya menjadi abu."

"Ki demang juga mampu menghancurkan batu hitam sebesar itu."

"Tapi lihatlah semua pecahannya, masih berwujud batu pula meski hanya sebesar kepalan tangan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun