Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 21, Ilmu Sirep (Cersil STN)

17 April 2024   10:47 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:13 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah tiba di rumah Sembada segera ganti pakaian.  Dengan baju yang sering ia kenakan sehari-hari ia segera pergi ke pakiwan.  Dua jambangan kosong ia isi air dengan menimba di sumur senggot di belakang rumah.

Setelah mandi halaman rumah yang kotor ia sapu dengan sapu lidi.  Bunyi gesekan sapunya dengan tanah membangunkan Mbok Darmi yang tidur pulas karena capek kerja semalam, menyiapkan bothok ikan untuk di jual di pasar.

Wanita tua itupun segera bangun, dan bergegas ke pakiwan pula.  Setelah mandi dan berdandan ia segera membawa bakulnya dalam gendongan hendak pergi ke pasar.

“Sembada, Simbok berangkat dulu Le.”

“Iya Mbok hati-hati.”

“Kamu pesan apa kepada Simbok ?.”

“Kue samplok dan cenil Mbok.  Sudah lama aku tidak makan makanan itu.”

“Baiklah.  Nanti aku belikan.”

Simbok Darmi segera berangkat.  Seperti biasa ia selalu melantunkan sebuah tembang kesukaannya sambil berjalan pergi ke pasar..

Sembada hanya tersenyum melihatnya. Wanita tua itu telah menemukan kebahagiaannya, pikirnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun