Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 18: Perang di Padang Ilalang (Cersil STN)

29 Maret 2024   08:05 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:45 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagakijo bersuit dua kali, sepuluh orang anak buahnya datang menghadap dengan tergesa gesa.

"Tangkap dan cincang demang Sentika. Aku dan Landakabang akan menangkap syetan bercambuk itu" demikianlah perintah Gagakijo. Kemudian ia melesat pergi bersama Landakabang memburu orang bercambuk yang telah memporakporandakan anak buahnya.

Namun tidak mudah bagi dua tokoh hitam itu untuk mendekati Sembada.  Mereka  harus bersusah payah menyibak dua pasukan yang bertempur. Sementara dengan ilmu peringan tubuhnya sembada bisa berpindah-pindah dengan cepatnya.

"Syetan alas, benar benar anak demit pendekar bercambuk ini" umpat Gagakijo.  Mereka merasa dibikin kerepotan oleh pendatang tak diundang itu. 

Namun kedua orang itu tidak patah semangat, karena wajib bagi mereka untuk menangkap perusak barisan perjuangan mereka.  Jika tidak pasukannya akan berantakan dan lari kocar kacir tak terkendali.

Ketika Gagakijo dan Landakabang berhasil mendekati Sembada, dari jarak tertentu keduanya bersamaan melontarkan pisau ke arah pemuda itu saat ia melenting tinggi.

Namun Sembada waspada ada serangan padanya yang berbahaya. Desing dua pisau yang membelah udara malam itu terdengar jelas tertangkap indera pendengarannya yang tajam. Sambil berjumpalitan di udara cambuknya bergerak cepat menghalau dua pisau itu hingga terpental jauh dari arena perang.

"Iblis !!!"  unpat Landakabang karena gagal serangannya.

"Hai, manusia bercambuk hentikan aksimu, hadapi kami berdua syetan" lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun