Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 16. Datangnya Dua Prajurit (Cersil STN)

27 Maret 2024   10:36 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:51 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami baru mendengar informasi bahwa pusaka cambuk nagageni berada di Majaduwur. Terus terang kami tidak tahu juga.  Yang kami ketahui bahwa pusaka itu dulu milik senapati legendaris Kidang Gumelar. Sedang sepasang pedang garuda sakti dimiliki pendekar wanita Nyi Rukmini, yang bergelar Walet Putih bersayap pedang."

"Benar ki demang.  Kami juga mendapat perintah untuk menanyakan apakah ki demang tidak membutuhkan bala bantuan untuk menghadapi para perusuh yang akan melanda kademangan Majaduwur."

"Jika mereka hanya datang dari beberapa pedesaan yang mengitari kademangan Majaduwur aku kira kami bisa menghadapinya sendiri.  Kami mengucapkan terima kasih kalian telah memberitahukan informasi ini sehingga kami bisa bersiap-siap menghadapinya."

Setelah menikmati hidangan makan siang yang disuguhkan Sekarsari, dua orang prajurit pengawal Pangeran Erlangga pamit pulang ke pesanggrahan.  Mereka berpesan jika membutuhkan bantuan pasukan dapat menghubungi mereka ke desa Sumberwangi, cari orang bernama Glatik Kuning.

Ki demang mengangguk angguk.

Ia lantas memanggil pengawal yang berjaga di samping regol alun alun dengan lambaian tangan.  Pengawal itu bergegas lari menghampiri Ki demang Sentika.

"Ada perintah Ki demang ." Tanyanya.

"Panggil ketua ketua pengawal masing masing dusun.  Aku minta mereka menghadapku nanti malam di pendapa." Perintah ki demang Sentika.

"Baik ki demang, siap jalankan perintah."

Saat itu pula pengawal itu segera memacu kudanya ke setiap dusun di wilayah kademangan Majaduwur.

Perintah agar semua pemimpin pengawal berkumpul nanti malam di pendapa kademangan benar-benar mengherankan. Ada suasana tegang di hati setiap pemimpin pengawal itu, mereka bertanya tanya dalam hati apa gerangan yang tengah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun