Sembada ditinggal sendirian di malam gelap. Â Segera ia lingkarkan cambuk sakti warisan kakek tua Ki Ardi, alias Senapati Kidang Gumelar, pendekar legendaris jaman Prabu Darmawangsa berkuasa itu.
Angin malam membelainya dengan hawa dingin menggigit tulang. Â Suara anjing hutan terdengar bersaut-sautan jauh di selatan sana. Â Nampaknya mereka telah menemukan mangsa untuk dijadikan makanan bersama kawan-kawannya di malam itu.
Di timur semburat warna emas menghiasi cakrawala.  Hari sebentar lagi berganti, untuk menjadi saksi  berbagai tingkah laku manusia penghuni  mayapada ini.
Sembada melangkahkan kakinya pulang ke rumah simbok angkatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H