Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab 6, Pertempuran Di Depan Kedai

18 Maret 2024   22:02 Diperbarui: 2 September 2024   22:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak apa-apa Ni sanak.  Untung rombongan Ni sanak terdiri dari orang-orang berilmu.  Jika tidak tentu akan jatuh korban." Kata pemilik kedai.

'Siapakah mereka Pak ?" Tanya gadis itu.

"Melihat pemimpinnya tentu itu gerombolan Gagak Ijo.  Pemimpin begal Hutan Ringin Soban yang terkenal.  Dua belati panjang adalah ciri senjatanya."

"Iya.  Kami berdua agak kewalahan melawannya.  Untung ia mengkhawatirkan anak buahnya yang jumlahnya kalah banyak. Sehingga ia memutuskan untuk melarikan diri."

"Hati-hati Nimas,  mereka terkenal dengan watak pendendamnya."

"Terima kasih peringatannya Pak.  Saya permisi."

Gadis itu melangkahkan kakinya keluar pintu.  Sekilas ia menatap Sembada yang berdiri di luar pintu.  Gadis itu menghentikan langkahnya sejenak, kemudian menoleh dan menatap lagi beberapa saat pada wajah Sembada.  

Sembada mengangguk memberi hormat, gadis itupun mengangguk pula.  Ia nampak mengingat-ingat sesuatu, namun iapun balik badan dan melanjutkan perjalanannya.

Sembadapun merasakan ia sudah akrab dengan wajah itu. Namun ia benar-benar lupa siapa orang yang wajahnya mirip gadis itu. Namun suara telapak kaki kuda telah membuyarkan angan-angan yang sempat hinggap di kepalanya.

"Ahhh,... mengapa aku merasa pernah mengenalnya. "

Ketika debu mengepul membubung di udara dari kaki-kaki kuda, Sembada juga melangkahkan kakinya melanjutkan perjalanan. Perutnya yang kenyang menyebabkan langkah kakinya menjadi lamban.  Ia tidak merasa perlu tergesa-gesa untuk sampai ke tujuan perjalanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun