Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab 6, Pertempuran Di Depan Kedai

18 Maret 2024   22:02 Diperbarui: 2 September 2024   22:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Biarkan ki Lurah.  Gadis itu juga sombong sekali.  Biar ia jadi korban kakang Trembolo"

"Kau juga gila Wadas Gempal.  Jika ia berhasil mendapatkan gadis itu, tentu kau juga tergiur mencicipinya."

"Hahahaha.... jika kakang Trembolo mau berbagi apa salahnya Ki Lurah !!!"

"Setan kau.  Aku selalu muak berurusan dengan perempuan."

"Jika Ki Lurah tidak berkenan, jangan menghalangi kami yang memiliki kegemaran itu."

"Otakmu memang otak demit"

Sebentar  kemudian telah nampak dua orang dihadapan mereka bersiap-siap.  Gadis itu menyilangkan pedangnya di depan dada. Kedua kakinya ia buka sedikit, matanya dengan tajam memandang lawannya.

Trembolo, lelaki buncit itu, juga telah memutar kapaknya. Dalam hati sebenarnya ia sayang jika senjatanya itu akan menyobek kulit lawannya cantik berkulit kuning mulus itu.

Terdengar teriakan dari si gadis, pedangnya dengan cepat terjulur menusuk dada.  Trembolo meloncat ke belakang agak tergesa-gesa.  Sama sekali ia tidak menduga gadis itu lincah dan gesit, geraknya cepat sekali.

Tahu lawannya meloncat ke belakang, gadis itu memburunya. Ia meloncat dengan ringannya sambil menyabetkan pedangnya menyilang.  Sekali lagi Trembolo gendadapan, kapaknya tidak dapat menangkis serangan lawannya.  

Saat pedang itu bergerak menyilang ia hanya memiringkan badan. Usahanya menghindari pedang itu tidak berhasil, ujung pedang gadis itu menyobek kulit lengannya.  Trembolo meloncat lagi ke belakang.  Tangan kirinya meraba lengan kanannya.  Terasa cairan hangat menyentuh tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun