Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengalaman Mistis Saat Ngemce

17 Maret 2024   18:14 Diperbarui: 19 Maret 2024   12:39 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata isteriku aku hanya kurang minum air putih, kebanyakan kopi. Namun sore harinya aku temukan jawabnya. Ketika datang dua tamu suami isteri yang masih saudara isteriku. Namanya Pak Sukadi, dari desa Darungan, selatan desaku, Bendo. Isterinya bercakap dengan isteriku di ruang dalam, aku bicara dengan lelaki tua itu di ruang tamu.

Ia terkenal sebagai Perjangga, istilah bagi dukun yang diminta untuk membantu orang hajatan. Agar tamu banyak datang, hujan tersingkir, tak ada musibah, dan lain- lain.

Setelah duduk tanpa kuminta ia menjelaskan.

"Mas, kalau minta sesajen di dusun Wanaasri jangan lupa harus ada pisangnya."

Entah dari mana ia tahu aku baru ngemce di dusun itu. Dusun sebelah barat desaku. Dari mana pula ia tahu aku minta sesaji. Akhirnya aku beritahukan bahwa itu wisik, bisikan misterius yang aku dengar.

"Wooo. Berarti kamu diajari langsung oleh alam untuk mengenal jagat itu. Jagatnya makluk di luar jagat manusia."

Ketika aku ceritakan suara brebet-brebet seperti suara wanita berjarit yang tengah berjalan, jawabnya.

"Memang. Danyang dusun itu wanita."

Esoknya, di pagi hari, pulang dari pasar istriku membawa sesisir pisang. Aku lihat ada dua pisang yang saling berdempetan. Seperti digerakkan tenaga gaib dua pisang berdempetan itu aku petik. Aku kupas dan aku makan.

Aneh, belum satu jam sakit pinggangku sembuh. Aku bisa berdiri tegak lagi.

Sejak saat itu tumbuh keyakinanku. Bahwa ada alam lain di luar alam manusia.  Setiap saat jika dapat order mengisi acara sebagai emce di tempat hajatan, selalu tak lupa aku berdoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun