Gema melompat kegirangan. Tak sengaja ia memeluk Nayla.Â
Nayla hanya terbengong.
"Eh, maaf," kata Gema sambil menjauh dari Nayla.
***
Setelah kejadian Nayla mengajari Gema memasak Sup Matahari, akhirnya masalah yang ada dalam tim dianggap selesai. Gema sudah meminta maaf. Pihak yayasan juga sudah tak mempermasalahkannya lagi.
Waktu berjalan dengan cepat. Tak terasa sebulan sudah ada di depan mata. Nayla tak lagi memperpanjang kontrak. Ia memiliki pekerjaan lain yang baru. Tak lagi bisa bergabung dalam tim yang dikelola pihak yayasan. Sungguh, sebenarnya ia berat hati, tetapi ia memiliki cita-cita yang lebih tinggi.
Gema memilih masih bekerja di tempat itu, sembari memperdalam ilmunya, agar semakin pandai menyajikan menu terbaik.
Suara deru pantai tak henti jeda. Nayla dan Gema duduk di sebuah gazebo, sambil menikmati sebutir kelapa muda utuh yang sudah diberi sirup dan es batu sebelumnya. Tampak segar ketika diseruput memakai sedotan.
Nayla memandang pantai seperti melamun. Gema juga melakukan hal yang sama. Tiba-tiba Gema memulai pembicaraan. Sebenarnya ia setengah grogi. Perpisahan ini membuatnya sedih karena harus jauh dari Nayla.
"Nayla, aku butuh ngomong, sebentar saja,"
"Apa? Cepatlah, aku sudah tak ada waktu."