"Rinta!"
Seseorang memanggilku. Lesti. Sahabatku sekaligus teman ribut.
"Kamu sudah dengar tentang kak Taraka?" Aku menggelengkan kepala.
"Apa?"
"Ternyata dia sudah punya pacar. Temannya SMA. Tapi beda jurusan. Kampus sini juga."
Tuh, kan. Lesti mulai bergosip. Itu yang bikin aku gemas padanya. Tetapi, mau tak mau harus mendengarkan gosip yang ia bawa dari kawan lain. Aku hanya memiliki Lesti sebagai kawan sejati.
Dan ini. Gosip yang ia bawa tentang kak Taraka. Sejak semalam, aku selalu memikirkannya. Mengapa sudut matanya aneh. Lalu sifat ketergesaannya, yang membuatku ikutan senewen. Eh, ujug-ujug dapat berita, ia sudah punya pacar. Lalu, hatiku harus di taruh kemana, coba? Taruh di ember?
Lesti mana tahu, jika ternyata aku... Ya. Aku mulai menyukai kak Taraka! Apakah tak boleh? Seruku dalam hati.
"Hei, Rinta! Mengapa kamu malah melamun? Hayo, jangan-jangan kamu suka ya sama kak Taraka?"
Duh, bagaimana menyembunyikan sesuatu dari Lesti? Dia sih ahli nujum. Tahu semuanya tentang aku.
Aku hanya terdiam. Malu pada Lesti. Dulu aku membencinya. Sekarang? Suka? Oh, no!