"Hmm."
Ia hanya malas menjawab sesekali menatap tangan Zeline. Ia berjalan dengan menepuk pundak Zeline.
"Yuki kok tangan gue jadi nggak panas, ya?" celetuk Zeline dengan menatap tangannya heran. Apalagi warna merah di kulitnya sudah hilang.
Yuki hanya tertawa kecil. Ia menatap Vilda yang terlihat cuek, tetapi sebenarnya masih memiliki rasa peduli.
"Haha, kalau itu tanya sama Vilda sana." Yuki hanya tertawa mengejek waktu Vilda menatapnya tajam. Pendengaran sang ratu masih tajam walaupun sudah lama tertidur.Â
***********************************
Saat waktu bel pulang berbunyi. Vilda ingin pulang sendiri, tetapi Yuki selalu saja mencegahnya. Ia hanya ingin pulang dan melihat tempat klan yang sudah musnah.
"Ratu ini mau melihat tempat klan kita." Vilda menatap gunung di seberang jalan.Â
Tit! Tit!
Sebuah mobil putih berhenti di depan mereka. Vilda hanya diam lalu pergi begitu saja. Ia bahkan tidak peduli teriakan dari manusia dan peri itu.
Tubuhnya ditarik dan dilempar ke pinggir jalan. Ia terkejut apalagi melihat tubuh melayang di atas lalu terhempas ke bawah.