Aku tiba di kantor pukul 08.20. Setelah aku menempelkan ibu jariku di mesin absensi, aku pun segera naik ke lantai 2, tempat ruang kerjaku berada. Sesampainya di sana, aku melihat kak Putri, kak Diana, kak Rei, dan kak Dion sedang mengerumuni seseorang. Melihat kedatanganku, mereka semua langsung menoleh ke arahku. Aku jadi bisa melihat wajah yang sedari tadi tertutup oleh punggung mereka.
“Vivian?” sebuah suara memanggil namaku. Ia mulai berjalan menghampiriku.
Deg. Deg.
Entah mengapa jantungku berdebar-debar saat memandangnya berjalan ke arahku. Aku menghembuskan napas pelan, berusaha menormalkan debaran jantungku yang tak beraturan ini.
“Hai, Vi. Sudah lama nggak ketemu. Ternyata kamu kerja di sini,” katanya sambil tersenyum.
“Eh, hmm.. Apakah kita pernah kenal sebelumnya?” jawabku. Entah mengapa aku jadi gugup dihadapannya.
“Kamu nggak kenal aku?” tanyanya kaget.
“Maaf. Tapi, aku benar-benar nggak kenal kamu. Aku mengalami Retrograde Amnesia yang menyebabkanku tidak bisa mengingat masa lalu,” jawabku.
“Amnesia? Seberapa banyak memori kamu yang hilang? Kenapa kamu bisa mengalami amnesia?” tanyanya. Ada nada khawatir yang kutangkap dari suaranya.
“Aku kehilangan ingatanku karena kepalaku terbentur saat kecelakaan motor 6 bulan yang lalu, Aku hanya kehilangan ingatanku 3 tahun terakhir. Jadi, aku tidak bisa mengingat kejadian-kejadian selama 3 tahun terakhir aku berada di SMK,” jelasku.
“Oh. Pantes kamu nggak kenal aku,” raut wajahnya berubah sendu.