Mohon tunggu...
Vivi Tirta Wijaya
Vivi Tirta Wijaya Mohon Tunggu... Hoteliers - Mahasiswa

Salah satu penerima Beasiswa 50% STP Trisakti tahun 2016, prodi D4 Perhotelan - Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Valentine di Fiksiana] Memori yang Hilang

25 Februari 2017   22:14 Diperbarui: 25 Februari 2017   22:51 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Esok harinya, aku bangun dengan sangat lemas. Sakit kepalaku sudah hilang, namun mataku terlihat bengkak. Ah, bagaimana ini? Apa aku nggak berangkat kerja aja hari ini? Sebaiknya begitu. Ku buka handphone-ku dan ku kirim pesan kepada bos-ku bahwa hari ini aku tidak masuk kerja karena sakit.

Sent.

Aku keluar kamar dan seperti biasa, mama sudah menyiapkan sarapan. Aku langsung memeluknya erat dari belakang. Entah mengapa, aku merasa sangat ingin dipeluk. Mama langsung memutar badannya dan balas memelukku.

“Ada apa sayang? Kenapa kamu tiba-tiba seperti ini?” Mama mengelus-elus rambutku. Sangat nyaman rasanya.

“Ma, aku merasa menderita karena ingatanku yang hilang ini. Aku ingin kembali mengingat masa lalu, Ma. Bagaimana caranya?” aku memeluknya lebih erat dan kini aku sudah menangis terisak-isak di pundaknya.

Mama masih mengusap rambutku lembut. “Kamu nggak perlu ingat masa lalu kamu, Vi karena di masa lalu yang kamu tidak dapat ingat, ada seseorang yang kamu ingin lupakan.”

Aku terdiam. Berusaha mencerna kata-kata yang barusan dilontarkan.

“Satu hari sebelum kecelakaan, kamu menangis seperti ini dan bilang kalau kamu ingin melenyapkan ingatanmu tentang dia.”

“Dia?” aku mengulang kata terakhirnya. “Dia siapa, Ma?” aku melepaskan pelukanku dan menanti jawaban dari Mama.

“Namanya Edo. Mama baca buku harianmu setelah kamu hilang ingatan. Dan Mama menyimpannya karena Mama nggak ingin kamu mengingat masa lalu kamu yang menyakitkan.”

Deg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun