Mohon tunggu...
Silvi Novitasari
Silvi Novitasari Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Lepas

Penyuka kamu, buku, senja, dan keindahan. Sempat jadi orang yang ansos, tapi akhirnya jadi orang sosial lewat tulisan. Bahkan menjadi sarjana sosial :D

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

E-KTP Digital Rilis, Beberapa PR Ini Mungkin Perlu Jadi Perhatian

14 Februari 2022   09:25 Diperbarui: 14 Februari 2022   15:48 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KTP Digital Lebih Unggul?

Menurut beberapa sumber, pembuatan e-KTP digital tentu membawa segudang kelebihan. Bahkan, kehadiran KTP dalam bentuk non-fisik ini dianggal lebih baik dan lebih fleksibel. Jika dilihat secara kilas mata, memang, program ini lebih fleksibel dan pastinya akan dinilai praktis.

Anggapan e-KTP digital lebih unggul tentu bukan tanpa alasan. Beberapa adalah; menghindari kasus 'lupa' membawa KTP, menghemat biaya karena ketika mengurus apapun tidak perlu foto copy,  mengikuti perkembangan zaman yang lebih digital, dan tentunya lebih praktis karena KTP hanya perlu disimpan di ponsel saja.

Apa Benar-benar Lebih Unggul?

Melihat pada beberapa alasan tersebut, akan sangat masuk akal jika e-KTP digital menjadi lebih unggul dan fleksibel. Namun, akan ada banyak PR yang harus diperhatikan khususnya oleh pemerintah ketika program ini benar-benar dijalankan. Apa saja?

- Diwajibkan atau Tidak?

Ok, ini yang bagi saya merupakan pertanyaan pertama yang wajib dilontarkan kepada pemerintah atas perencaraan program pembuatan e-KTP digital. Maksudnya, apakah pembuatan e-KTP digital ini ditujukan untuk semua lapisan masyarakat yang sudah wajib memiliki KTP?

Pertanyaan ini menjadi sangat perlu, jika memang diwajibkan untuk semua masyarakat yang memiliki KTP untuk mengubahnya menjadi e-KTP digital, maka harus dirumuskan matang-matang bagaimana cara pemerataannya. Namun jika tidak, bukan masalah yang serius, karena sasaran pembutan e-KTP digital adalah 'orang khusus' yang mungkin saya sendiri tidak kena. Hehe

- Bagaimana Perhatian Khusus Terhadap Masyarakat yang Kurang Melek Teknologi?

Rasanya bukan suatu rahasia kalau kebanyakan masyarakat kita masih tidak melek dengan teknologi apalagi dunia digital. Sebagai contoh saja baru-baru ini ketika pemerintah menerapkan kewajiban meng-scann kode pada aplikasi PeduliLindung ketika akan memasuki area tertentu.

Seperti yang diketahui, saat pandemi Covid-19 berkembang, dunia teknologi dan digitalisasi makin digalakan. Mulai dari sekolah online dengan aplikasi-aplikasi populernya, dan akses masuk PeduliLindungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun