Mohon tunggu...
Vivie Yuniarsih
Vivie Yuniarsih Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa Pasca sarjana manajemen inovasi UTS

Saat ini sebagai mahasiswa pasca sarjana manajemen inovasi, hobi membaca, memasak dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisa Masalah Pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat

30 Juni 2022   15:05 Diperbarui: 30 Juni 2022   18:06 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Tujuan

  1. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dalam pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat.
  2. Untuk mengetahui inti pokok dalam pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat.

BAB II PEMBAHASAN

a. Permasalahan Pembangunan

Setiap daerah memiliki permasalahan tersendiri dalam pembangunannya. Permasalahan pembangunan daerah adalah"gap expectation''antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang dibuat (jakarta.go.id). 

Menurut pengamatan penulis, permasalahan pembangunan yang terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari beberapa hal. Pertama adalah  masalah pergaulan bebas pada  remaja termasuk seks bebas, utamanya pada anak-anak usia SMP dan SMA yang sedang mencari jati diri. 

Pengertian remaja dikutip dalam jurnal Diananda (2014:117) menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahaun 2014, remaja adalah  penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

Remaja memiliki hormon seks yang sudah mulai berfungsi dengan baik, maka pada usia remaja akan ada rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Fase ini perlu mendapat perhatian dari keluarga, sekolah juga pemerintah agar ada upaya penanggulangan sebelum rasa ketertarikan ini menjadi sesuatu  hal yang berlebihan, menjadi sesuatu yang di luar normal dan membuat remaja lepas kontrol. 

Banyak faktor yang menjadi penyebab seks bebas di usia remaja diantaranya kurangnya edukasi dini mengenai alat reproduksi, kurangnya pengenalan konsep diri remaja, kurangnya penanaman dan pemahaman ilmu agama serta kondisi keluarga yang kurang peduli dan kurang mencurahkan kasih sayang kepada anak-anaknya, serta pemanfaatan teknologi komunikasi yang belum tepat oleh remaja terutama dalam mengakses segala jenis informasi di internet yang sangat mudah dan bebas. 

Menurut data yang dikutip dari jurnal Andriani, dkk (2022:3441) menyebutkan sekitar 4,5% remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15-19 tahun yang mengaku pernah melakukan seksual pranikah. Pada remaja usia 15-19 tahun, proporsi terbesar berpacaran pertama kali pada usia 15-17 tahun. Sekitar 33,3% remaja perempuan dan 34,5% remaja laki-laki yang berusia 15-19 tahun mulai berpacaran pada saat mereka belum berusia 15 tahun. 

Pada usia tersebut dikhawatirkan belum memiliki keterampilan hidup (life skills) yang memadai, sehingga mereka beresiko memiliki perilaku pacaran yang tidak sehat antara lain melakukan hubungan seksual pra nikah Riskesdes (2018).

Sedangkan data seks bebas di NTB mengutip dari jurnal Purnama (2022:127) hasil penelitian yang dilakukan di NTB bahwa remaja secara terbuka mengatakan sudah pernah melakukan hubungan seksual dan sudah menunjukkan pengalaman berhubungan seks pertama kali dimulai sejak usia 16-18 tahun sebanyak 44%, sementara 16% melakukan hubungan seks pada usia 13-15 tahun. Selain itu, rumah menjadi tempat paling favorit (40%) untuk melakukan hubungan seks. Sisanya, mereka memilih hubungan seks di kos (26%) dan hotel (26%) (Vivanews.com dalam Imaddudin, 2012).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun