Fida yang melihat aku memberikan botol air minum kepada Yayuk, ikut-ikutan meminta.
“Hmmm, nih” jawabku sambil memberikan botol air minum.
Fida meringis ke arahku, menampilkan wajah kepuasaan karena berhasil mencuri keuntungan dariku.
Setelah beberapa lama kami berjalan, di depan nampak sebuah permukiman aneh dengan ada istiadat yang kental dan tradisional.
“Apa ini desanya?” pikirku dalam hati.
Sebuah desa di tahun 2013 masih tak tersentuh modernisasi dan teknologi. Bagiku aneh tentunya sebagai mahasiswa ilmu politik yang belajar pemerintahan juga.
Depan permukiman, kami di sambut seorang bapak tua, berambut ikal dengan jenggot lebat tumbuh di dagunya.
“Pak Ageng” panggil Bayu sambil berjabat tangan.
“Gimana perjalanannya mas Bayu?” tanya Bapak itu yang bernama Pak Ageng.
“Lancar Pak, dan ini anggota kelompok KKN saya” jawab Bayu yang juga memperkenalkan kami semua.
“Ini Pak Ageng Kepala Desa dan pembina kita nanti di sini”